dua

711 48 0
                                    








๑ Happy reading ๑




First time meet : Jay

"Gas, Hoon" kata Heeseung saat sudah di luar area sekolah.

Rencananya, hari ini Sunghoon, Heeseung dan Jake ingin menuruti perjanjian kemarin dengan siswa SMA lain. Perjanjian apa? Taruhan. Siapa yang menang dalam balapan malam ini, akan memberikan motor balap mereka masing-masing. Dan rencananya kali ini Sunghoon yang akan ikut pada pertandingan tersebut, ia juga sudah membawa motor balap termahalnya. Sunghoon dengan motornya, dan Jake di bonceng oleh Heeseung, agar nanti motor sang lawan, Jake yang bawa.

Apakah motornya buat Jake? Oh tentu tidak. Motor tersebut akan dibawa ke markas mereka.

Saat sampai di arena balap nya, mereka bertiga sudah bisa melihat banyak orang-orang berkumpul disana, tidak hanya siswa-siswa dari kedua sekolah ini, namun siswa sekolah lain juga ikut menonton. Ramai.

Sesudah motor Heeseung berhenti, semua serentak menengok ke arah Heeseung, namun mengalihkan lagi kearah Sunghoon yang terus maju dan berhenti di samping sang lawan, Yedam. Siswa SMA negeri 1, yang sangat teramat terkenal akan tampang dan kenakalannya.

Saat Sunghoon sudah berhenti di samping Yedam, semua pendukungnya bersorak semangat, seperti mereka tahu bahwa Sunghoon lah yang akan menang. Yedam yang mendengar semua itu pun merasa tidak ingin kalah "cih, pendukung gue lebih banyak, gausah belagu" katanya, seperti memberi kode pada teman-temannya agar ikut bersorak. Untungnya yang bersorak tidak kalah ramai, coba kalau tidak, malu seumur hidup mungkin.

Sunghoon yang melihat Yedam melakukan hal tersebut hanya geleng kepala "banyak gaya" katanya sih gitu, soalnya ia tau, orang yang banyak gaya kayak gitu akhirnya juga yang menang dia.

Ucapan Sunghoon tadi benar-benar terjadi. Sunghoon lah yang menang dalam balapan tadi, walau tadi Yedam sempat memimpin selama pertengahan jalan. Motor Yedam lah yang akhirnya menjadi korban taruhan malam ini. Setelah Yedam selesai memberikan motor termahalnya, mereka pun bubaran, karena habis ini masih ada yang ingin menggunakan arena nya.

Jake melihat motor Yedam-upss, motor Sunghoon, Heeseung dan Jake- dengan teliti, seperti pemilik toko motor yang sedang mengamati motor hasil jual-beli. "Yah, Hoon.. ini mah mahalan juga motor mainan Lo dulu, hoon!" Kata Jake saat sudah selesai meneliti. Heeseung yang sedang mencari-cari harga sebenarnya dari motor tersebut pun menengok ke arah Jake yang baru saja ingin minum minumannya.

"200 juta anjir, Jake. Mainan masa kecilnya Sunghoon paling 2 juta doang!"

plakk

Sunghoon ngelempar minuman kalengnya kearah Heeseung "2 juta darimana?! mainan gue lebih dari itu" katanya tak terima.

"LEBIH DARI 2 JUTA?! yang bener aja lo, Hoon.. masa mainan kecil lo bisa lebih mahal dari helm gue?"

"Dih, helm lo abal abal kali tuh.. masa helm cuman 2 juta doang?"

"Helm sakti ini woi, dari jaman Abang gue SMA juga masih mulus"

"Ya berarti Abang lo ngerawat dengan baik, gak pernah jatuh. Lo nya aja naik motor petakilan, jatuh mulu"

"Sunghoon!" Yang di panggil pun nengok, naikin alis, tanda menjawab apa?

Yang tadi manggil nama Sunghoon pun mendekat, lelaki. Berarti bukan degem atau apapun yang menyangkut fan. "Nama Lo, Sunghoon, kan?" Sunghoon hanya mengangguk.

Posisinya kali ini, Sunghoon bersandar pada motornya yang di standar, Heeseung duduk manis di motornya, Jake lesehan di bawah, dekat motor hasil taruhannya tadi, dan manusia yang baru datang tadi berdiri di dekat Sunghoon, ya.. 5 langkah.

"gue Jay, satu SMA kok"

"Terus?"

"gak papa, skill racing lo bagus juga tadi"

"Emang"

Jay yang mendengar jawaban Sunghoon pun menggaruk tengkuknya, ia bingung. Sudah tidak pandai mencari topik, sekalinya sudah mendapatkan topik, malah dipatahkan begitu saja dengan sang lawan bicara. "Ey, jangan sombong dulu, Hoon. Kasian tuh, dia nyari topik susah susah, Lo patahin gitu aja" kata Jake, ternyata dia mengamati Jay diam-diam.

"Gue sebenernya ajak kenalan, biar kita jadi teman, mungkin? Takjub aja gue sama skill balapan lo tadi. Pengen berguru"

"Anjay, suhu"

Sunghoon tertawa kecil - dengan sedikit bumbu bumbu smirk - "santai, dah, lo masuk circle kita, cuma bertiga emang, but, ya.. you know" 

"Bawa motor kan? Let me see, our home" sambungnya, sembari memakai helm nya kembali.











๑ To be continue

cringe gak sih ㅠㅠ

Change | SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang