dua puluh lima

220 11 0
                                    















๑ happy reading ๑

Sunghoon pun menuruti perintah Ayana, ia beranjak dari duduknya dan langsung menyambar kunci mobil dan dompet miliknya. Dan ia juga pasrah tangannya ditarik kesana kemari oleh Ayana

Akhirnya pun mereka memasuki mobil hitam milik Sunghoon setelah menaruh semua barang-barang Ayana ke dalam bagasi mobil.

"Seatbelt, Na." Kata Sunghoon mengingatkan. Namun tidak Ayana dengar karena dirinya sedang fokus melihat ke arah smartphone miliknya, ia sedang mengecek kembali apakah barangnya sudah ia bawa semua atau belum.

Sunghoon masih berusaha mengingatkan Ayana pada seatbelt nya, namun belum juga didengar. Karena sebal, ia langsung saja mendorong pelan tubuh Ayana agar menempel dengan jok mobil, dan memakaikan seatbelt milik Ayana.

Perlakuan yang baru saja Sunghoon lakukan itu membuat Ayana benar-benar terdiam. Sedangkan Sunghoon? Ia sudah fokus untuk mengemudi mobil nya menuju rumah baru Ayana.

Perjalanan menuju rumah baru Ayana hanya memerlukan waktu sekitar empat puluh menit. Jauh? Tidak. Dekat? Tidak juga. Ayana membeli rumah ini karena hanya rumah ini yang paling dekat dengan tempat kerjanya, namun juga layak untuk dihuni.  Rumahnya tidak terlalu besar namun juga tidak terlalu kecil, pas untuk Ayana yang tinggal sendirian.

Setelah sampai di rumah baru Ayana, Sunghoon langsung saja memarkir mobilnya di garasi yang telah disiapkan.

"Yeay, sampai! Ayo turun!" Ajak Ayana, lalu ia langsung turun dan mengambil barang-barangnya di bagasi. Setelahnya ia langsung membuka pintu rumahnya. Sunghoon pun akhirnya ikut turun setelah tadi berdiam diri sebentar di dalam mobil.

Ayana yang melihat Sunghoon sudah turun dan ikut masuk ke dalam pun mempersilahkan nya untuk duduk di sofa terdahulu, karena ia ingin menaruh kopernya ke dalam kamarnya.

Setelah menaruh koper, ia pun kembali ke ruang tamu untuk menemani Sunghoon. "Hoon, maaf aku belum ada minuman hehehehe" katanya.

"Gapapa, Na. Santai aja."

Mereka pun berbincang, bercanda, dan tertawa bersama.

Satu jam

Dua jam

Tiga jam

Empat jam, pun sudah berlalu, kini Ayana melihat tatapan mata Sunghoon yang sudah sangat amat terlihat lelah.

"Hoon, kamu kecapekan?" Tanya Ayana, sembari tangannya mengelus lembut pipi kiri Sunghoon.

Sunghoon hanya menggeleng sebagai jawabannya.

"Mau pulang? Atau mau istirahat di sini aja? Takut kemaleman, ga? Hm?" Tanya Ayana beruntun, ia khawatir dengan keadaan laki-laki yang baru saja berstatus sebagai kekasihnya hari ini.

Sunghoon lagi-lagi menggelengkan kepalanya. Gelengan Sunghoon itu membuat Ayana sedikit sedih. Jujur aja, Ayana berharap ia punya waktu lebih lama lagi bersama Sunghoon.

"Jangan sedih.. Aku bukannya gak mau lama-lama sama kamu. Tapi kan kamu baru pindah nih, Na.. di sini udah banyak tetangga, takutnya malah berspekulasi yang enggak-enggak sama kamu. Ngerti, hm?" Jelas Sunghoon dengan lembut sembari mengelus surai halus milik Ayana.

Ayana yang mendengar penuturan Sunghoon yang sangat lembut itu pun mengangguk paham. Ia paham Sunghoon khawatir dengan keadaannya nanti kalau ada yang melihat mereka.

"Terus kamu mau pulang sekarang?" Tanya Ayana pada Sunghoon yang masih setia menatap manik mata Ayana.

Sunghoon mengangguk. Ia menghela nafasnya, menatap Ayana lebih dalam, menggenggam tangannya erat. "Jaga diri, ya?" Ayana mengangguk mantap.

"Nanti kalau ada waktu, aku pasti ke sini. Pasti" kata Sunghoon sungguh-sungguh. Ayana yang mendengarnya mengulurkan jari kelingkingnya, mengajak Sunghoon untuk melakukan pinky promise. Sunghoon pun menautkan jari kelingkingnya pada jari kelingking mungil milik Ayana.

Sunghoon berdiri terlebih dulu, lalu diikuti oleh Ayana. Mereka menuju pintu utama rumah ini. Setelah sampai di halaman rumah Ayana, mereka sempat berpelukan dengan erat seakan-akan tidak akan bertemu kembali. Sunghoon pun pamit untuk pulang ke rumahnya pada Ayana.

Setelah masuk ke dalam mobilnya, ia dengan sengaja membuka jendelanya, agar ia dan Ayana masih bisa saling melihat. "Aku pulang ya! Love you!" Lalu membunyikan klakson nya, dan mobilnya pun melaju, meninggalkan perkarangan rumah Ayana.

Ayana tersenyum. Lalu kembali masuk ke dalam rumahnya setelah mobil Sunghoon sudah tidak terlihat lagi oleh pandangannya.


๑ END ๑





















HLOOO!! ahsnjsmsks Change sdh end kawan.. ini kalau tdk sesuai imajinasi kalian aku sangat meminta maaf yh.. boleh aja kalau mau lanjut diimajinasikan sesuai keinginan masing-masing hehehehe.. tapi kalau di pikiran ku yh beginilah endingnya cynkk.. terimakasii bila masih ada yang sdh menemani Change dari awal sampai end..

ini ku mau kasih love banyak-banyak buat kalian!!!!!!!♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

✿ xoxo, ca.

Change | SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang