empat belas

154 17 0
                                    





















๑ happy reading ๑




ʃʃ throwback
ƪƪ someone's pov

Musik kencang terus menerus keluar dari speaker speaker yang terletak di setiap sudut tempat ini. Musik terus menemani orang-orang setengah sadar yang ada di tempat ini. Menggema di seluruh ruang. Ada yang menikmati, ada pula yang semakin pusing oleh keadaan namun tetap enggan untuk pulang.

Contohnya wanita yang sedang duduk tepat di depan meja bar sembari memegang erat gelas kecil yang sudah tidak ada isinya. Ia masih sadar, ia baru meminum minuman itu 2 gelas kecil. Namun ia sudah sangat pusing karena keadaan ramai di sekitarnya. Ini kali pertama nya ke tempat seperti ini, ia baru merasakan suasana seperti ini.

Ramai membuatnya semakin pusing, namun nyaman untuk merilekskan hati nya saat ini. Ia lebih memilih untuk menetap disini daripada di rumahnya.

Ia rasa dirinya butuh lebih banyak minuman sekarang, ia sudah berfikir bahwa minuman disini sangatlah enak.

Wanita itu memanggil bartender, lalu memesan minumannya lagi. Sebelum minuman miliknya datang, ada seorang pria menghampirinya. "Sendirian, kan? Bisa dong saya duduk di sini?" Tanpa menunggu jawaban dari sang wanita, pria tadi langsung saja menduduki kursi kosong di sebelahnya.

Karena wanita ini sudah lelah dan sedikit pusing, ia membiarkan pria tadi.

"Diem aja. Udah habis berapa gelas?" Diam. Wanita tadi tidak menjawab.

"Boleh tau namanya?" Masih diam.

"Kamu banyak masalah. Pasti."

Mengangguk, wanita tadi hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Ikut saya aja, yuk?"

Wanita tadi sontak langsung menengok ke pria di hadapannya ini, mengernyitkan dahinya "Dih? Memangnya anda siapa?"

Setelah pertanyaan itu keluar, pria ini langsung terbahak-bahak mendengar pertanyaan itu. Ia baru kali ini mendengar orang menanyakan siapakah dirinya. "Tidak tau saya? Yakin? Semabuk itukah kamu?" Tanya nya, masih dengan tawanya.

Sebelum menjawab pertanyaan pria di hadapannya ini, minuman miliknya datang. Ia lebih memilih meminumnya terlebih dahulu, seperti mengisi energi sebelum meladeni pria di hadapannya.

"Memangnya anda siapa?" Tanya nya dengan nada menyolot.

Dengan wajah sombong nya, ia memberikan kartu nama miliknya. Tidak berkata apa-apa, ia membiarkan wanita di depannya ini terkejut sendiri.

"Park... HUH?!"

"Terkejut, hm?"

"A-ah, maafkan."

"Jadi? Tetap mau atau tidak?"

"Untuk apa?"

"Ya.. bersenang-senang, mungkin? Kamu tidak harus menjawabnya sekarang, sayang."

Wanita ini bingung.


๑ to be continue ๑

Change | SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang