dua puluh dua

104 13 0
                                    


















๑ happy reading ๑

Ayana dengan susah payah menarik koper besarnya keluar menuju garasi yang ada di rumah ini. Kopernya satu, tapi gede nya tuh guede pake banget.

Ada pula Jake, Heeseung, Jay dan tidak lupa Sunghoon yang sedari tadi mengikuti di belakang Ayana seperti anak ayam yang mengikuti induknya kemana pun sang induk pergi.

"Na, ini lo serius?" Tanya Jake meyakinkan.

"Duarius malah"

"Terus ntar yang ngajak jalan Layla siapa?"

"Lo yang punya anjing kenapa bergantung ke gue banget sih?!" Tanya Ayana heran yang membuat Jake hanya bisa menunjukkan cengiran lebarnya.

Setelah berbincang sebentar dengan para laki-laki ini, Ayana mengeluarkan smartphone miliknya. Rencananya ingin memesan taksi online untuk membawanya ke tempat tinggal barunya. Namun, saat ingin memencet tombol pesan, smartphone milik Ayana diambil begitu saja oleh—

"Hoon! Balikin. Apaan sih?!" Ayana dengan sangat amat berusaha untuk mengambil kembali smartphone miliknya, tapi Sunghoon dengan santainya hanya mengangkat tinggi-tinggi tangannya. Ia sangat tau bahwa Ayana tidak akan pernah sampai untuk menjangkau nya.

Yang lain sih udah biasa melihat yang seperti ini, jadi dibiarkan saja.

Dengan Ayana yang masih berusaha dengan cara terus melompat, dengan tiba-tiba lagi Sunghoon menahan tubuh wanita dihadapannya ini dengan satu tangannya yang dari tadi menganggur.

Diam, Ayana benar-benar terdiam.

"Lo gue anterin." Tepat setelah mengatakan 3 kata itu, Sunghoon mengantongi smartphone milik Ayana, lalu membawa koper besar nya ke arah mobil yang sengaja ia bawa kemarin dari apartemen miliknya.

Ayana yang melihat koper dan smartphone miliknya dibawa begitu saja oleh Sunghoon pun menahannya dengan sekuat tenaga yang padahal juga tidak kuat kuat amat. "Gak mau, Hoon. Gue takut!"

"Takut apa? Omongan Mama gue kemarin? Hah?" Kata Sunghoon sembari menatap langsung ke arah bola mata Ayana.

Melihat Ayana yang terdiam, Sunghoon kembali berbicara "Gak usah dipikirin lah, Na. Dari dulu emang gitu. Ngekang terus. Semua keluarga gue ga bener. Lo harusnya juga udah tau itu."

"B-bukan gitu.."

"Terus?"

Ayana kembali terdiam, bahkan sekarang kepalanya sudah menunduk karena sedikit takut dengan manusia di depannya ini.

"Na.. tatap gue, please?" Nada bicara Sunghoon mulai melembut, membuat Ayana mulai berani menatap kembali mata Sunghoon.

"Gue sayang sama lo, Na. Ga usah lo dengerin omongan Mama gue yang bahkan ga ada guna nya itu.. gue serius. Gue selalu serius kalau omongin masalah ini, Na."

Mendengar kata kata yang baru saja keluar dari mulut Sunghoon membuat Ayana lagi dan lagi tidak bisa berkata-kata. Kini ditambah perutnya serasa ada yang menggelitik, namun di satu sisi juga ia ingin menangis sekeras-kerasnya sekarang juga.

Di lain sisi ada Heeseung yang langsung sigap membawa teman-temannya ini untuk masuk ke dalam, agar tidak mengusik Sunghoon dan Ayana di luar sana.

Kembali ke Sunghoon dan Ayana yang saat ini masih terdiam menatap mata satu sama lain yang ternyata sudah menyimpan genangan air di pelupuk matanya yang hanya dengan satu kedipan saja itu bisa jatuh membasahi pipi.

Melihat wanita di hadapannya kini sudah mulai meluncurkan air matanya, Sunghoon dengan segera menghampiri nya. Memeluknya dengan erat, membawanya ke dalam pelukan yang hangat, dan penuh kasih sayang.

Sunghoon juga dengan perlahan mulai meluncurkan air matanya tetes demi tetes. Namun ia harus menahan suaranya demi menjaga agar Ayana tidak semakin ikut menangis karena dirinya.

"H-hoon.." Ayana mulai bicara dengan nada sesenggukan khas orang sehabis menangis. Sunghoon cuma membalasnya dengan deheman pelan.

"Gue juga.. tapi gue takut.." Kata-kata dari Mama Kim tadi (lebih tepatnya kemarin) masih terus terputar di otak Ayana.

Mendengar nada bicara Ayana yang masih bergetar, Sunghoon terus saja mengelus surai hitam lembut wanitanya ini "Sstt, lo ga seharusnya takutin apa yang ga seharusnya lo takutin, Ayana."

"Udah lah, lo emang paling bener tuh di sini aja selamanya!" Lanjut Sunghoon yang tiba-tiba menjadi semangat kembali.

"Ah gak mau!"

"Harus mau, kalo ngeyel hp lo gue sita beneran"

"MANA ADA BEGITU?"

"Ada." Sunghoon lagi-lagi menarik koper besar milik Ayana masuk ke dalam rumah.

"Hoon......"

"Besok aja besok" Ayana dengan sisa sisa tenaganya pun akhirnya ikut masuk ke dalam rumah ini lagi.








๑ to be continue ๑







holaaaa!! hahahaha beneran sebulan tuuuu, btw btw maaf yew baru update.. dari kemarin sibuk bgt gan^^
BTW LAGI, ini insyaAllah secepatnya ak up lagi yhhh.. see u kapan kapan lagi ♡♡

Change | SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang