sepuluh

163 20 0
                                    






๑ happy reading ๑

"JAKE SHIM BALIKIN HP GUE"

"kejarlah!"

Heeseung yang melihat aksi kejar-kejaran itu hanya menggeleng "yaelah kayak bocah lo berdua" dan tidak di hiraukan oleh pelaku dan korban

"JAKE SHIM ANAK ANJING, HP GUE JANGAN LO CEMPLUNGIN!"

Jake yang sedang di depan kolam ikan sembari memegang handphone milik Jay semakin iseng menjadi jadi, menjulurkan lidahnya mengejek dan terus mendekatkan handphone Jay ke dalam air kolam.

Saat detik-detik handphone Jay  ingin terjun bebas ke air, Sunghoon terlebih dahulu mengambilnya.

"ah, thanks Hoon.. sini, Hoon.." Jay menghela nafas lega, dan mendekat kearah mereka berdua.

"Ini?" Sunghoon menunjukkan handphone yang ia pegang, lalu mengantongi nya dan langsung berlari, entah kemana.

"PARK SUNGHOON GUE OBRAK ABRIK KAMAR LO YA?!"

berhenti. Sunghoon langsung berhenti. Balik badan, dan mengembalikan handphone milik Jay. "Tuh"

Jake dan Heeseung cuma bisa melongo, "semudah itu membuat Sunghoon menurut?! Yang benar aja?" Mungkin aja itu yang ada di pikiran mereka sekarang.

Jay yang melihat teman-temannya menatapnya dengan tatapan tidak percaya cuma bisa tersenyum kemenangan, dan kembali menuju ruang tengah yang ternyata ada Ayana yang baru saja menyudahi telepon nya. Jay duduk di sebelah Ayana "siapa, Na?"

Pertanyaan Jay cukup membuat Ayana terkejut, namun Ayana bisa mengendalikan ekspresi nya "ah, itu.. tadi.. orang salah sambung"

Ekspresinya memang terlihat datar, namun gugupnya Ayana tetap membuat sebelah alis Jay naik, tak percaya. "Yakin?" Ayana mengangguk saja.

Jay hanya mengangkat bahunya acuh, dan melanjutkan permainan online nya yang sempat terjeda beberapa menit di handphone miliknya

Ayana langsung berlari keatas, menuju kamarnya. Melanjutkan sambungan telepon yang tadi sempat terganggu oleh kedatangan Jay.

Tidak ada yang mengetahui bahwa Sunghoon terus melihat gelagat aneh Ayana, dan terus mengikutinya saat Ayana terlihat mencurigakan.

Bahkan sekarang Sunghoon berada di depan pintu kamar Ayana.

Bilang aja dia sedang menguping percakapan Ayana dan orang yang sedang ia telfon.

Walau suara Ayana sudah sangat kecil, ia tetap bisa mendengar suaranya jelas. Bukan kah Sunghoon sudah pandai menjadi mata-mata?

Terkadang ia mengernyitkan keningnya pertanda ia tidak terlalu mendengar jelas suara Ayana.

Detik demi detik, dan menit demi menit akhirnya Sunghoon tau inti masalah dari telefon Ayana. Ia terkejut, sangat terkejut.

Rasa ingin marah tentu saja ada, namun ia tidak boleh mengambil keputusan secepat itu, ia belum tau yang ia dengar ini benar atau tidak.

Setelah tau Ayana telah mengakhiri sambungan telepon nya, Sunghoon lekas pergi sebelum ia ketahuan sedang menguping.

Ceklek

Ayana membuka pintu, dan melihat Sunghoon sedang menuruni anak tangga.

"Sunghoon denger gue ga ya?" Batin nya.

Lalu ia kembali masuk ke dalam kamarnya, gelisah. Ia takut Sunghoon tidak sengaja mendengar percakapannya.



๑ To Be Continue ๑




Change | SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang