Fallen Angel

122 24 0
                                    

Hai👋

Hayuk Bintangin dulu sebelum baca...

🍁🍁🍁

Dulu kala Azurea palace-Istana langit adalah tempat para malaikat, di mana ketujuh pangeran langit berada. Mereka hidup damai dengan mengemban tugas mulia, namun kedamaian itu hancur ketika raja Iblis yang ingin balas dendam berhasil membunuh salah satu sumber kekuatan malaikat.

Adalah Alma sang penyembuh. Raja Iblis berhasil membuat ilusi hingga Raphael sang malaikat penyembuh tak sengaja membunuh Almanya sendiri. Membuatnya tak berdaya sebab tanpa sang Alma Raphael kehilangan kekuatanya. Semuanya tak lagi sama, tak ada lagi kedamaian. Yang Agung murka dan menghukun Raphael turun ke bumi, mengurungnya dalam lukisan selama lima ratus tahun.

Ia tak akan bebas bila reingkarnasi Almanya tidak sempurna. Ia hanya akan kembali ke wujud sempurna dan kembali ke langit bila ia dan para malaikat yang lain berhasil mengembalikan ingatan sang Alma dan mengalahkan Raja Iblis.

•••─────────────❁ཻུ۪۪⸙͎*

Hyojoo kembali mengecek penampilanya di cermin, hanya beberapa polesan untuk membuat wajahnya agar tidak terlihat pucat dan sengaja mengikat rambut panjangnya untuk menambah kesan santai.

Kalau soal penampilan Hyojoo bukan tipe yang suka berdandan memakai ini itu, ya karena memang sudah cantik sejak kecil tak perlu menambakan make up berlebih bila memang tidak diperlukan.

"Belum selesai juga."

"Astaga kau-Hah~" Hyojoo menyentuh dadanya melihat Taehyung yang tiba-tiba masuk ke kamarnya, pria itu seperti angin membuat Hyojoo terkejut.

"Kau berdandan lama sekali, kakiku sampai pegal menunggumu di luar," ucap Taehyung begitu menutup pintu kamar.

Hyojoo mengerjap pelan, jadi Taehyung sungguhan menunggunya? Ia kembali menelan salivanya kasar. Kali ini Taehyung menyorotnya dari ujung kepala hingga kaki, menelisik dengan mata tajamnya itu. Seakan memang sengaja menelanjangi Hyojoo dan sialnya tatapan itu terlihat agak deduktif atau memang otak Hyojoo yang berpikir demikian.

"Maaf, tapi aku sudah selesai, kok." Katanya kemudian, takut saja kalau Taehyung marah karena menunggunya terlalu lama padahal Hyojoo tidak banyak melalukan apapun.

Pria Kim itu tidak menanggapi, memilih membawa tungkainya agar mendekat pada Hyojoo yang masih di depan cermin. Penampilanya sederhana namun ada seseuatu yang Taehyung kurang suka.

"Ap-apa?"

Hyojoo tergagap begitu mereka berhadapan, wajah tampan itu menatapnya tanpa ekspresi. Apa tidak bisa mengendurkan otot wajahnya dengan cara tersenyum? Agar menambah nilai ke tampananya itu, uh sial. Hyojoo suka heran kenapa Taehyung begitu dingin namun hatinya juga tidak bisa berbohong, kalau ia acapkali terpesona dengan wajah itu.

"Hya!" Hyojoo reflek berteriak sebab Taehyung membalikan punggungnya dengan cepat, membuatnya jadi membelakangi Taehyung dan menghadap ke cermin. Sekarang Hyojoo bisa menyaksikan bagaiaman tangan panjang itu menarik ikat rambutanya perlahan dan membuatnya jadi tergerai lurus.

Sedetik kemudian Hyojoo diharuskan menahan nafasnya begitu Taehyung berbisik di telinganya. Sel-sel kuliatnya beraksi sangat cepat, merinding seperti ada yang menggelitik.

"Jangan mengikat rambutmu, aku tidak suka lehermu dilihat oleh orang lain." Bagaimana persepsi itu lurus memandangnya dari balik cermin diikuti smirik mematikan. Lalu bibir tebal itu bergerak lagi untuk menambah siksaan Hyojoo. "Jangan lupa bernafas, karena aku tidak mau kau mati konyol."

Susah payah Hyojoo mengontol detak jantungnya, segera mengalihkan wajah untuk menyembunyikan wajah tomatnya. Terlebih sulit sekali menyangkal bahwasanya Taehyung itu sexy? Iya, dia terlalu pandai memainkan ekspresi sampai susah ditebak.

ꜰᴏᴇᴅᴇʀɪꜱ || ᴋᴛʜTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang