El Alma

183 45 12
                                    

Menunggu. Adalah suatu hal yang Taehyung benci. Hampir 500 tahun waktuknya hanya terbuang untuk menunggu.

Maka kali ini ia tak akan membuang waktu lagi. Setelah Jungkook menemuinya dan mengatakan keadaan sebenarnya ia terus menimang. Memang benar waktu adalah yang paling berharga. Sudah cukup dengan kutukan yang diterimanya, sekarang waktuknya untuk fokus pada jalan satu-satunya agar dirinya bisa kembali.

Merujuk pada tujuan yang sesungguhnya untuk pengampunan dosa yang telah dilakukan.

Sudah 500 tahun lebih sayap miliknya tak mengepah dengan indah. Seakan Taehyung sendiri lupa bila memiliki sayap besar dan kokoh di balik punggungya. Dan malam ini di bawah sinar rembulan yang terang dan taburan bintang berhias langit gelap sayap putih itu mengepah dengan indahnya. Besar, kokoh dan berseri-seri di bawah cahaya bulan.

Wujudnya perlahan berubah dengan sendirinya, mengubah surai gelapnya menjadi perak namun sedikit panjang hingga menutupi dahi mulusnya dan beberapa untaian rambut yang menghalangi sepasang iris cantik berwarna abu kebiru-biruan miliknya. Sungguh, siapapun yang melihatnya akan terpana akan kerupawanannya yang telah diakui penjuru langit.

Kini tubuhnya bercahaya di bawah sinar rembulan walau tak seterang dulu. Itu semua karena kekuatanyanya yang belum pulih seutuhnya dari pembangkitan kecuali kemampuan terbang dan berteleportasi. Untuk mendapartkan kekuatannya kembali Taehyung harus menunggu waktu lagi. Lagi-lagi ini tentang waktu, waktu yang entah kapan tepatnya, hingga terasa amat membosankan harus menunggu dan menunggu.

Kepalanya mendangak menatap langit gelap penuh bintang. Kedua iris tajamnya berkeliling mengamati seksama seakan mengetahui apa yang terjadi di atas sana. Kerinduanya untuk kembali ke langit selalu sirna dengan rasa bersalah atas perbuatannya 500 tahun yang lalu. Kesalahan yang telah melemparnya ke bumi dan terkurung selama ratusan tahun. Dan untuk menembus dosa itu Taehyung harus mengembalikan ingatan sang Alma. Kunci dari penyembuhnya.

Namun setelah pertemuan mereka pertama kalinya, Taehyung masih enggan menemui Alma nya lagi untuk mengaktifkan Inner sang Alma. Ya Inner, Inner itu adalah kunci agar sang Alma selalu terikat olehnya. Jiwa mereka terpisah selama ratusan tahun dan harus diaktifkan kembali agar Taehyung bisa mengembalikan ingatan sang Alma serta memiliki kuasa penuh atas tubuh dan jiwa sang Alma dengan begitu Taehyung bisa kembali ke langit sebagai mana mestinya, sebab tanpa Alma sang penyembuh Taehyung tak bergelar dan tak menjalankan fungsinya di langit maupun di bumi. Namun semua itu perlu waktu, sebab ada banyak resiko yang harus ditanggung. Tetapi mengingat semua musuh telah bergerak membuat Taehyung mau tak mau harus segera menemui Almanya.

Tak butuh berapa lama kini tubuh itu berpindah kesebuah aula besar yang gelap hanya ada sorotan lampu di atas panggung. Cahaya itu menyorot satu objek yang dicari selama ini. Gadis cantik berkostum balet tengah meliukan tubuh rampingnya dengan lihai. Kakinya begitu lincah kesana kemari mengikuti alunan musik. Rambut hitamnya tersanggul apik hingga memperlihatkan leher jenjang yang putih bersih.

Tepat saat gadis itu berputar dengan satu kaki lampu yang menyorot langsung padam seketika. Tak menunggu hingga dua detik tubuh ramping itu sudah ditopang oleh tangan Taehyung diantara kegelapan. Hampir saja Hyojoo kehilangan keseimbanganya lalu memghantam lantai kayu yang keras.

Nafas Hyojoo terdengar tak beraturan, pun matanya mencoba melihat siapa yang menolongnya dan mendekapnya begitu cepat. Dirinya bisa merasakan cengkaraman pada pinggang dan punggungnya. Sayangnya semuanya gelap gulita sampai mata Hyojoo sakit, yang gadis itu rasakan hanya deruan nafas hangat menerpa wajah ayunya. Itu artinya mereka berjarak amat sangat dekat, seketika jantung Hyojoo berdetak tak beraturan masih merasakan posisi yang tak berubah sama sekali.

ꜰᴏᴇᴅᴇʀɪꜱ || ᴋᴛʜTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang