Memoria. II

63 17 2
                                    

⚠️
Agak panjang ya, semoga kalian nggk bosen

⚠️Agak panjang ya, semoga kalian nggk bosen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

K

eremangan cahaya oren pudar itu menjadi penerang satu-satunya dalam gelapnya malam di sebuah kamar bernuansa soft. Angin malam yang dingin berhembus menerbangkan tirai jendela yang tak sepenuhnya tertutup rapat. Dari balik sana cahaya rembulan terilihat begitu terang hingga menembus balkon.

Berbeda hal dengan gadis cantik berwajah pucat pasi di atas ranjang yang mulai terganggu tidurnya, perlahan mata bening itu terbuka menyesuikan keremangan cahaya lampu di atas nakas. Hyojoo terbangun dengan peluh membanjiri tubuh, nafasnya tak beraturan dan ia merasa kehausan. Perlahan tubuh ringkihnya bangkit dan beranjak berniat mengambil air minum di dapur untuk menghilangkan dahaganya.

Sejak tadi Hyojoo baru menyadari ternyata ia tidur mengenakan mini dress putih polos  peninggalam sang ibu waktu saat masih muda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak tadi Hyojoo baru menyadari ternyata ia tidur mengenakan mini dress putih polos  peninggalam sang ibu waktu saat masih muda. Ingatan itu menarik sudut bibirnya, membayangkan betapa cantiknya sang ibu saat masih muda dulu dengan tubuh kecil dan langsing. Guannya sangat pas di tubuh kecil Hyojoo begitupun aroma khas yang Hyojoo rindukan membuat Hyojoo lebih tenang. Anehnya bagaimana ia mengenaan gaun ini lantaran barang-barang peninggalan sang ibu telah dj simpan rapi di dalam tempat khusus oleh Seokjin. Seingat Hyojoo, ia ketiduran dengan masih mengenakan gaun balet yang biasa ia pakai.

Potongan memori yang semakin membuat Hyojoo bingung berhasil dipatahan oleh suara yang tiba-tiba terdengar dari balik pintu dekat tangga. Langkah kaki berbalut sendal rumahan itu tiba-tiba berhenti dan mengurungkan niat untuk mengambil air di dapur. Seketika rasa haus itu tergantikan oleh rasa penasaran yang besar. Hyojoo menempelkan telinganya di depan pintu kamar Seokjin. Berharap dapat mendengar suara yang ada di dalam. Setahu Hyojoo kakaknya itu tidak pernah membawa wanita ke dalam rumah ataupun memasukan seseorang ke dalam kamarnya  kecuali dirinya, lalu siapa sosok yang ada di dalam?

Hal itu membuat rasa penasaran Hyojoo kian besar, pembicaran mereka terdengar sangat serius. Beruntung pintunya terbuka sedikit jadi Hyojoo bisa melihat ke dalam. Irisnya membulat saat melihat persepsi Taehyung bersama Seokjin di sana, walaupun Hyojoo tidak melihat wajah pria Kim itu tapi ia yakin itu adalah Taehyung yang sedang terbaring di atas ranjang. Iris coklatnya menajam begitu menyadari bahwa Taehyung bertelanjang dada, lalu dengan jeli Hyojoo menangkap sebuah memar di dada kirinya. Taehyung terluka.

ꜰᴏᴇᴅᴇʀɪꜱ || ᴋᴛʜTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang