Ini semua berawal ketika aku menyentuh lukisan kuno di sebuah meseum tua tempat untuk objek penelitianku sebagai mahasiswa jurusan arkeolog.
Tak disangka, ternyata sentuhanku itu sudah ditunggu ratusan tahun lamanya untuk membebaskan makhluk yang d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌹🌹🌹
"Pegang tanganku."
Taehyung mengulurkan tangannya di depan wajah Hyojoo, gadis itu bersimpuh merasakan nyeri dibagian belakang lantaran keduanya kehilangan keseimbangan lalu terjatuh bersama. Entah apa yang terjadi sampai bisa terjatuh begitu yang jelas Hyojoo merasakan punggungnya kesakitan dan harus tertimpa tubuh besar Taehyung pula kendati pria itu tidak benar-benar menimpannnya sungguhan.
Hanna yang sejak tadi memperhatikan di ujung panggung hanya terkikik geli tanpa berniat membantu. Ia sempat terkejut awalnya karena tiba-tiba melihat Taehyung dan langsung menghentikan latihannya.
"Kenapa tiba-tiba ada di sini? Bukankah kau sibuk." Tanya Hyojoo begitu menerima uluran tangan Taehyung.
"Menemanimu latihan." Mendengar itu langsung dari bibir Taehyung membuat Hyojoo memicing bingung. Mendadak pria dingin dan sedikit arogan seperti Taehyung menjadi pribadi yang perhatian, bukankah agak aneh?
"Perhatian dengan pasangan sendiri itu tidak dilarangkan." Tanganya lalu menggenggam erat tangan Hyojoo untuk membawanya turun dari panggung. Hyojoo hanya diam memikirkan perkataan Taehyung yang sering menyebut kata pasangan. Mereka saja bukan sepasang kekasih atau bahkan suami istri tapi Taehyung selalu berlagak layaknya seorang suami.
"Kenapa? Kau mau aku menikahimu." Taehyung menatap Hyojoo dengan seringai jahil. Gadis Han itu masih mengekorinya tanpa melepaskan genggaman hangatnya.
Tidak tahu harus merespon apa lagi, sejujurnya sejak tadi Hyojoo semakin bingung oleh sikap Taehyung yang tiba-tiba banyak bicara. Biasanya pria Kim itu tidak suka basa basi. Sorot matanya juga berbada seperti lebih berwarna.
Bibir Taehyung tertarik sesaat begitu menyadari perubahan raut wajah Hyojoo.
"Apa punggungungmu masih sakit?" Taehyung bertanya lagi setelah mereka menemukan tempat duduk yang pas di teribun lalu beralih mengelus pucuk kepala Hyojoo sebentar.
Hyojoo menggelengkan kepalanya tanpa berani menatap mata Taehyung. "Sudah baik-baik saja."
Sedikit ragu untuk mengatakannya namun Hyojoo mencoba memberanikan diri untuk memulai pembicaraan lagi. "Taehyung, boleh aku bertanya?"
