Song🎶 : Indila - Love Story
◇◇◇◇
Keesokan harinya, Hyojoo memutuskan untuk pergi ke kampus dengan ditemani oleh kakaknya, Seokjin. Mobil mewah itu berhenti tepat di depan gerbang, Seokjin sekilas mencium Hyojoo sebelum gadis itu keluar. Tak lama mobil hitam itu telah melesat cepat dijalanan ramai. Hyojoo memperhatikan sekelilingya sejenak, namun tak menemukan Jungkook ataupun Wonwoo. Mereka memang sengaja berangkat terpisah sebab merahasiakan hubungan mereka dari publik.
Sesampainya di kampus, Hyojoo dengan semangat mencari temannya, Mingyu. Dia ingin membicarakan tentang peristiwa beberapa hari yang lalu, di mana dia melihat pria itu melompat dari gedung, meskipun pada akhirnya hanya ilusi dari Raja Iblis.
Tak lama setelah itu, Hyojoo menemui Mingyu di perpustakaan. Wajahnya berseri-seri saat mereka berdua duduk dan memulai percakapan yang penuh antusiasme. Mereka berbicara tentang beberapa mata kuliah dan akhirnya topik yang lebih serius muncul di antara percakapan mereka. Termasuk tentang keberadaan Mingyu waktu itu, anehnya Mingyu bilang dia ada urusan keluarga dan pulang lebih dulu sementara Ester sempat melihat Mingyu masih di kampus di malam hari bersama profesor.
Ada yang aneh.
Mingyu, dengan raut wajah serius, berkata, "Hyojoo, aku punya kisah yang ingin aku bagikan padamu. Ini tentang seorang archangel yang pernah terjerat dalam kesalahan besar." Mingyu tiba-tiba mengalihkan pembicaraan.
Mungkin tidak ada yang tahu bahwa Mingyu suka sekali berbagi cerita dengan Hyojoo tentang sebuah kisah atau legenda. Katanya ia dapatkan dari beberapa buku tua koleksi orang tuanya. Terkadang ceritanya masuk akal walaupun kebanyakan diluar nalar, tetapi anehnya Hyojoo suka mendengarnya.
Hyojoo pun merasa tertarik dengan cerita itu, dan dia mendengarkan dengan seksama saat Mingyu menceritakan tentang archangel yang membunuh belahan jiwanya. Dia merasa bahwa ada sesuatu yang mendasar di balik cerita ini, sesuatu yang lebih dalam dari sekadar kisah.
"Cara dia membunuh belahan jiwanya adalah sebuah dosa besar," Mingyu menjelaskan dengan suara rendah. "Dia dihukum selama ratusan tahun, terkurung dalam kesendirian dan penyesalan."
"Ini seperti kutukan dan karma. Kesepian, kehampaan, kegelapan dan ketidak berdayaan."
Bibir pria Kim itu tertarik. "...Atas apa yang telah ia lakukan pada belahan jiwanya semasa hidup. Dan dia pantas mendapatkannya."
Hyojoo merasa getaran aneh saat mendengar cerita itu. Dia merasa seperti ada yang lebih dari apa yang disampaikan oleh Mingyu. Namun, dia tidak yakin apa itu.
"Dia pernah mencari pengampunan dan penyelamatan, namun usahanya sia-sia," Mingyu melanjutkan dengan tatapan yang penuh makna.
Hyojoo merasa ada sesuatu yang ingin diketahui lebih jauh dalam cerita ini. Namun, Mingyu tampaknya hanya memberikan potongan-potongan yang terpilih. Ada rahasia di balik cerita ini, dan Hyojoo merasa seolah-olah dia hanya mendengar sebagian dari kebenarannya.
Saat mereka melanjutkan berbincang, Hyojoo merasa seolah-olah ada pesan tersembunyi yang ingin disampaikan oleh Mingyu. Dia merasa bahwa pria itu memiliki niat tertentu dengan menceritakan cerita ini kepadanya.
Setelah berjam-jam berbicara, Mingyu akhirnya berdiri dan tersenyum lembut pada Hyojoo. "Kisah ini mengajarkan kita bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensinya sendiri. Dan terkadang, kita harus menghadapinya dengan tekad dan penerimaan."
Hyojoo merasa bahwa ada lebih banyak yang ingin dikatakan oleh Mingyu, tetapi dia tidak mengungkapkannya dengan jelas. Namun, dalam tatapan matanya, Hyojoo merasakan bahwa ada pesan yang lebih dalam dan penting yang ingin disampaikan oleh pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ꜰᴏᴇᴅᴇʀɪꜱ || ᴋᴛʜ
FanfictionIni semua berawal ketika aku menyentuh lukisan kuno di sebuah meseum tua tempat untuk objek penelitianku sebagai mahasiswa jurusan arkeolog. Tak disangka, ternyata sentuhanku itu sudah ditunggu ratusan tahun lamanya untuk membebaskan makhluk yang d...