2 : Cookies

175 29 1
                                    

Jendela yang berada di balkon ia buka lebar-lebar mengizinkan angin sejuk masuk untuk mengusir hawa panas di dalam ruangan. Suga duduk di depan kipas angin sambil membolak-balik buku resep yang baru saja ia beli dua hari yang lalu. Jika sebelumnya ia membeli buku berisi resep membuat makanan dari olahan bahan mentah, kali ini ia membeli buku berisi resep berbagai kue. Yah, mungkin saja ingin buka toko makanan.

****

"Suga-san kami datang!"

"Kecilkan suaramu nanti kalau dia kaget hingga pingsan bagaimana,"

"Ah maaf hehe,"

Dua orang yang berstatus "tamu Sugawara" diam terpaku di depan pintu. Tak ada tanda-tanda pintu terbuka. Akhirnya salah satu membuka pintu karena tak dikunci. Suga yang mendengar suara pintu dibuka hanya menoleh dan tersenyum cerah.

"Oh Kalian! Heyy aku melihat pasangan baru, kapan kalian resmi pacaran hmm?"

"Sebulan yang lalu," jawab Kiyoko langsung

"Dia langsung menjawabnya," Tanaka yang mendengarnya tersenyum senang. Atau mungkin terlalu senang.

Suga yang kelewat senang mulai melakukan kebiasaannya yaitu memberikan nasihat, terutama pada Tanaka bahwa ia harus selalu setia pada Kiyoko, merawat, menjaga, dan selalu memberikan kasih sayang pada wanita. Yang diberi nasihat malah bertambah semangat karena sedang di masa bucin nya. Sementara Kiyoko memerhatikan buku yang dipelajari Sugawara.

"Suga, kau buat cookies?"

"Nah lalu juga- eh? Oh tentu! Aku sedang belajar membuatnya,"

"Kenapa tidak mencoba buat masakan rumahan saja? Itu lebih mudah,"

"Huh Oikawa yang kusuruh coba tempura buatanku saja bilang terlalu asin, lalu.. aku sempat membuat nasi untuk buat onigiri gosong karena terlalu serius lihat kucing tetangga main bola,"

Jujur saja, alasan yang diberikan sama sekali tidak masuk akal bagi Kiyoko, karena menurutnya itu hanya kesalahan kecil. Tapi kalau sampai nasi gosong.. ia ingin resign jadi teman Sugawara saja rasanya.

"Alasanmu benar-benar aneh. Bagaimana jika kau buat sendiri dulu saja cookies ini? Biar kami yang mencobanya nanti,"

"Baiklah, aku akan berusaha!"

35 menit kemudian

"Sudah jadi, silahkan~" Suga meletakkan sepiring berisi enam cookies hangat yang baru saja jadi.

"Bagaimana?" Kiyoko dan Tanaka mulai yang mencicipi rasanya hanya terdiam selama beberapa menit, membuat Suga menatap mereka dengan mata abu-abunya yang dibuat serius.

"Suga"

"YA?!"

"Kau ini, tidak beli kan cookies nya?"

"Ehh?? Kan daritadi aku di dapur kau lihat sendiri kan Shimizu? Dan juga hari ini aku belum keluar kemanapun tahu," jawab Suga dengan memanyunkan bibirnya tanda merajuk.

"Ya, tidak sih aku tak ingin menuduh. Hanya saja cookies ini enak, kubawa pulang ya?" Tanya Kiyoko tenang.

Seperti ada sesuatu yang bergemuruh di kepala seorang Sugawara, seperti pesta dadakan di otaknya (?). Tanpa aba-aba ia membungkus hampir semua cookies buatannya tadi. Tak sia-sia dia membuat hingga hampir 2 lusin cookies yang ia pikir hasilnya akan ia makan sendiri seperti tempura miliknya dulu.

"Suga-san, kami datang untuk bertamu oke bukan untuk memborong cookies hahaa, ayolah kita nostalgia lagi," Tanaka kali ini speak up karena sedari tadi dikucilkan dari sesi masak-memasak.

Mereka bertiga akhirnya duduk di bawah lantai dengan memakan cookies dan segelas teh diselingi berbagai cerita dimasa mereka berada di Karasuno dulu.

TIRAMISU (Until I Miss You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang