Tiga minggu Sugawara menghilang tanpa kabar, meninggalkan Oikawa yang tengah kebingungan. Dihubungi puluhan kali pun teleponnya tak pernah diangkat. Ia mencoba untuk pergi ke seluruh tempat yang seingatnya sering dikunjungi temannya itu. Bahkan Daichi yang juga tengah mencari hasilnya juga nihil. Ia jadi mengingat kejadian seminggu setelah Suga hilang.
"Permisi Saeko-san, sebelumnya Sugawara meminta cuti bukan? Berapa hari ia memintanya?"
"Cuti? Oh bukan, dia bilang ingin berhenti karena tengah ada urusan mendadak,"
"Eh berhenti bekerja?? Apa alasannya?"
"Aku tak terlalu paham kalau masalahnya, dia hanya bilang ingin berhenti saja,"
Oikawa termenung, kira-kira kemana temannya itu berada sekarang. Karena merasa bingung harus berbuat apa ia mengunjungi pos polisi Daichi. Pintu pos dibuka membuat Daichi yang daritadi berkutat dengan lembaran-lembaran kertas mengalihkan pandangan.
"Oh kau rupanya, ada apa?"
"Tidak ada. Sudah menemukan kabar tentang Suga-chan?"
"Belum, tak ada informasi. Apa kau masih ingat apa yang dibicarakan Suga terakhir kali denganmu?"
Oikawa tampak berpikir, terakhir kali ia berbincang ketika di belakang dapur kafe.
"Dia berkata 'kurasa mendinginkan kepala lebih baik daripada aku bekerja tanpa semangat' begitulah,"
Daichi nampak kebingungan karena ia hanya polisi biasa, bukan detektif maupun ahli penebak kalimat yang langsung dapat mengetahui maksudnya. Ia mengeluarkan papan kecil yang ia dapat sewaktu makan kue black forest buatannya. Dilihatnya baik-baik hingga terlalu fokus
"Suga, apa yang ada di pikiranmu?"
"Sawamura-kun, apa sudah masuk jam istirahat?" tanya seorang gadis yang langsung masuk begitu saja. Yah sebenarnya dia sudah izin tapi tak ada yang mendengarkan.
"Oh Michimiya. Iya sudah waktunya, maaf aku harus menyelesaikan laporan dulu,"
"Eh? Ayo makan siang dulu, aku bawakan bento,"
Daichi yang merasa tak enak akhirnya memutuskan untuk menerimanya tapi dicegah halus oleh Oikawa. Ia menginjak kaki Daichi hingga mengaduh kesakitan.
"Aha maaf Michimiya-chan, aku tadi baru saja berencana untuk pergi makan bersama Daichi ke tempat lain dan juga sudah pesan tempat juga sih,"
Jika gadis lain akan marah jika ia sudah didahului orang lain Michimiya berbeda. Ia hanya ber-oh ria lalu izin meninggalkan pos polisi tidak lupa mengingatkan Daichi agar makan dengan baik. Daichi hanya diam lalu kembali melihat papan kecil itu, Oikawa kembali teringat dengan percakapannya dengan Suga lalu berdehem pelan.
"Kira-kira apa kau mengerti maksud dari kata-kata itu, Daichi?"
"Sebenarnya tak terlalu, disini berarti jika kue itu adalah kenangan.."
Kenangan?
"Oikawa, apa ini bisa jadi petunjuk hilangnya Suga?"
"Kalau menurutku tidak, hanya saja mungkin itu bisa menjadi alasan mengapa ia menghilang,"
Daichi hanya diam berpikir, begitupun dengan Oikawa. Setelah jam istirahat selesai ia memutuskan untuk pergi kembali ke kafe. Daichi masih terdiam hingga akhirnya mendapatkan panggilan.
"Daichi bisakah kau berangkat ke Kyoto dengan beberapa orang? Aku butuh sekitar tiga orang. Ada insiden disini yang ciri-cirinya mendekati orang yang kau cari,"
"Eh?"
****
Oikawa
📞 30 panggilan tak terjawab
Daichi
📞 20 panggilan tak terjawab
Michimiya
🎥 Panggilan video tak terjawab
Asahi
📞 15 panggilan tak terjawab(325 pesan belum dibaca)
Oikawa: Kami semua mencarimu sialan, cepatlah kembali
Daichi : Suga, kau kemana? Aku mencarimu.
Akaashi : Sugawara-san, semua orang mencarimu..
Asahi : Sugawara, aku mencarimu ke apartemen tapi tak ada, kau kemana??Ia memutuskan untuk tidur di futon hangat, dalam udara yang dingin bersamaan dengan salju pertama yang turun di malam hari itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIRAMISU (Until I Miss You)
Fanfiction"Aku ingin tiramisu buatanmu lagi, Suga" Siapa sangka jika setelah pertemuan yang menciptakan banyak kenangan yang mengukir relief paling spesial kau malah menghilang tanpa jejak seperti angin di musim semi. Start : 21 Juni 2021 End : 25 Juni 2021...