4 : The Cake

152 24 0
                                    

Sinar matahari masuk melewati jendela dan ventilasi milik Sugawara. Suasana pagi memang yang terbaik, angin sejuk dan sedikit dingin membuatnya ingin terjaga di kekasih mutlaknya alias kasur. Tapi niat tersebut dipatahkan dengan kue tiramisu buatannya yang ia makan tadi malam.

"Ah sial aku pintar sekali dalam memasak kenapa baru sadar tahun ini Koushi," gerutunya lalu segera ke dapur.

Lalu mengapa tempura mu terlalu asin Sugawara? Lupakan saja dia sedang bahagia.

Ia membanting buku resep itu lalu segera memulai sesi membuat kue. Tak perlu memakan banyak waktu, dalam tiga jam ia sudah memporak-porandakan isi dapurnya sendiri dengan hasil sekotak mini tiramisu cokelat yang berbau manis.

Tepat sekali Suga, ketika ia membuka pintu Daichi baru saja akan menuruni  tangga. Ia segera mengejar dan memberikan sekotak kue yang sudah dibungkus rapi.

"Daichi, wah kebetulan sekali. Aku baru saja membuat kue, ini untukmu!"

"Ah ya, terimakasih Suga. Kau tak perlu repot re-"

"Sudah kubilang tidak repot, aku buat banyak haha,"

"Ahaha begitu, hmm bau nya manis kue apa ini?"

"Habiskan dulu kalau mau tahu namanya hahaa. Pergi sana, semangat pak polisi" ucapnya riang lalu meninju dada Daichi. Sugawara tak berubah, tinju nya itu sama sakitnya seperti saat di pertandingan melawan Aoba Johsai.

Daichi segera memakai topinya lalu pergi dengan mengelus dadanya karena efek tinjuan teman seperjuangannya itu, sedangkan Suga kembali masuk ke apartemen dengan gembira, berhasil memberikan hasil karyanya ke Daichi namun sayangnya ia tak bisa melihat ia makan kuenya.

"Hah, hari ini akan jadi yang terbaik,"

****

Hari ini hari bersih-bersih, tapi sepertinya akan jadi sedikit lama karena ulahnya membuat kue pagi tadi. Tak berselang lama ponselnya berdering, menampakkan nama "Oikawa" di layarnya. Dengan cepat ia mengangkat telepon menggunakan tangan kiri, tangan kanan ia gunakan untuk menggosok jendela di dapur.

"Yo, Oikawa. Ada apa?"

"Yahoo gula si pengangguran kau sudah dapat pekerjaan?"


"Sekali lagi kau panggil aku seperti itu kusumpal mulutmu dengan sabun cuci,"

"Aku bercanda loh haha,"

"Hadeh, pertanyaanmu itu.. aku belum dapat. Kau sendiri?"

"Hahaa sama sih belum juga. Tapi ada kafe kecil-kecilan yang baru buka, mereka butuh beberapa karyawan untuk bekerja disana. Aku akan melamar bekerja disana, mau ikut?"

"Tentu saja! Tunggu aku Oink-kawa"

"Sialan kau Sugamama,"

Percakapan antar kedua orang itu selesai. Suga dengan cepat bersiap dan pergi menyusul Oikawa. Tanpa aba-aba pun Oikawa sudah memberitahu lokasinya lewat pesan untuk memudahkan Suga menemukannya.

Setelah bertemu mereka berdua segera menghampiri pemilik kafe. Tak butuh waktu lama untuk mereka menjadi salah satu karyawan disana sekaligus langsung menjadi hari pertama mereka bekerja.

Suga dan Oikawa segera memasuki ruang ganti untuk karyawan. Mengganti baju dengan kemeja putih dan juga celemek biru tua. Setelah selesai mereka mulai bekerja dengan semangat. Mulai dari menyapa pembeli, mencatat pesanan, mengantarkan minuman dengan senyum mengembang dan yang lainnya.

TIRAMISU (Until I Miss You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang