Note : Putar musik untuk kesan yang berbeda
Malam bersalju di Tokyo tak terlalu buruk bagi kebanyakan orang. Karena selain berbagai makanan dan minuman yang menghangatkan, lampu-lampu yang menghiasi sekitaran toko, taman, transportasi, dan tempat-tempat lainnya terlihat indah dan mengagumkan. Dan disinilah Daichi yang sampai di taman kota setengah jam lebih cepat dari dugaan.
"Ah aku berangkat setengah jam lebih dulu dari Michimiya," ucapnya sambil mengotak-atik sosial media atau mungkin galeri ponselnya. Entahlah.
Berkata setengah jam hal itu mengingatkannya pada saat SMA dulu berencana untuk pergi ke suatu tempat tapi lucunya ia dengan Suga, Asahi, dan Kiyoko sama-sama sampai 30 menit lebih cepat dari jam yang ditentukan.
"Sawamura-kun," panggil seseorang dari kejauhan. Michimiya dengan syal merah dan mantel kuning pucat segera menghampiri Daichi.
"Maaf menunggu lama, apakah sudah daritadi?"
Daichi menggeleng pelan lalu disambung dengan acara berjalan-jalan bersama.
****
Dua jam ia tidur di dalam bus hingga akhirnya sampai di Tokyo. Angin yang berhembus dingin menyambutnya dengan pelan. Ada perasaan takut jika kembali ke tempat ini, apakah ia langsung berhadapan dengan Daichi? Atau harus melihat pemandangan bahwa mereka resmi akan hidup bersama?"
"Suga, aku dan Michimiya memutuskan untuk bersama,"
Kalimat dari mimpinya yang terus terngiang di kepalanya membuat telinganya sakit. Satu lagu diputar dengan earphone putih terpasang di satu telinganya.
We don't talk anymore
We don't talk anymore
We don't talk anymore
Like we used to doWe don't love anymore
What was all of it for?
We don't talk anymore
Like we used to doSambil bernyanyi pelan dikencangkan tas yang berada di pundaknya dan menaikkan masker wajahnya yang sedikit melorot. Mencoba untuk berjalan-jalan mengitari Tokyo sebelum kembali ke apartement.
Disisi lain Michimiya berhenti di kursi taman lalu menggenggam tangan Daichi memberi isyarat untuk berhenti dan menatapnya.
"Anu, Sawamura-kun ada yang ingin kuberitahu padamu,"
"Ada apa?"
"Aku, sudah menyukaimu sejak awal,"
"Sejak.. awal? Aku tak mengerti Michimiya,"
Michimiya tampak terkejut dan rona merah semakin bertambah hingga ke telinga. Sebisanya ia mengatur napas dan juga deru jantungnya yang berdebar kencang lalu menatap Daichi.
"Aku menyukaimu sejak kita berada di SMA! A-apakah kau mau menjadi kekasihku, Sawamura-kun?!"
Daichi sedikit terkejut mengenai pernyataan perasaan Michimiya. Entah mengapa perasaannya saat ini campur aduk. Suga masih belum ditemukan sementara Michimiya menyatakan perasaannya. Apa.yang harus dilakukan?
"Michimiya-"
"Y-ya?!"
"Berikan aku waktu, bisakah? Hmm mengingat aku juga mempunyai pekerjaan j-jadi berikan aku waktu," Daichi nampak gugup karena bingung harus berkata apa, apalagi ini terlalu mendadak.
"Berapa lama?" Raut sedih sedikit tercetak di wajah Michimiya.
"Tiga hari?"
"Baiklah aku akan menunggu jawabanmu Sawamura-kun,"
"Ah iya, aku akan memikirkan dengan ma-" belum selesai ia berbicara dari jauh ia melihat siluet seseorang yang paling ia rindukan. Seseorang dengan Surai abu-abu ditambah syal biru langit dan mantel coklat muda yang familiar. Tanpa pikir panjang ia segera berlari mencari yang ia lihat di kerumunan orang yang tengah melintas. Berulang kali ia sebut namanya tapi tak kunjung ketemu. Hingga seseorang menariknya keluar dari kerumunan.
"Lepaskan sialan, aku baru saja melihat dia tadi. Suga!"
"Oi tenanglah Daichi, kau mau tertabrak mobil?"
Daichi tersadar, dilihatnya ia sudah sampai di samping zebra cross melihat lampu untuk pejalan kaki berwarna merah dan mobil berlalu-lalang. Berterima kasihlah pada Iwaizumi yang kebetulan lewat bersama Oikawa. Wajahnya menampakkan raut gelisah.
"Maaf aku tak melihatnya, terimakasih sudah menarikku tadi,"
Masih dengan lampu yang merah ia kembali melihatnya. Dengan mata kepalanya sendiri. Suga tengah sibuk dengan ponselnya dengan kepala dianggukkan karena menikmati lagu yang ia putar. Meski menggunakan penutup wajah Daichi masih bisa mengenalinya. Tapi ia kembali pergi begitu saja lima menit sebelum lampu merah untuk pejalan kaki berubah menjadi hijau.
"Jangan pergi lagi, Suga,"
KAMU SEDANG MEMBACA
TIRAMISU (Until I Miss You)
Fanfiction"Aku ingin tiramisu buatanmu lagi, Suga" Siapa sangka jika setelah pertemuan yang menciptakan banyak kenangan yang mengukir relief paling spesial kau malah menghilang tanpa jejak seperti angin di musim semi. Start : 21 Juni 2021 End : 25 Juni 2021...