TIRAMISU (Until I Miss You)

9 : Feeling

Note : mainkan musik untuk memberi kesan yang berbeda.

Jam istirahat dimulai, beberapa berhamburan untuk segera menyerbu kantin, sebagai ada yang masih berkutat dengan bukunya, bermain sepakbola, dan lain sebagainya. Si rambut abu-abu memutuskan untuk membeli susu kotak dari mesin minuman dekat ruang klub voli. Setelah mendapatkan apa yang didapat ia segera kembali.

"Michimiya-chan, aku tak pernah mengetahui siapa yang kau suka di sekolah ini, ayo beritahu!"

"Ah tidak, aku malu mengatakannya,"

Michimiya? Oh gadis dari klub voli putri. Sugawara memutuskan untuk di luar, melihat pemandangan.

"Aku menyukai Sawamura... sejak pertama aku berada di sekolah ini,"

.
.

"Suga, aku dan Michimiya memutuskan untuk bersama,"

Two weeks and I wait 'til the feeling hits

Maybe I just haven't let it sink in
For three years we were living together
Held me like you'd hold me forever
Didn't think that heartbreak would feel like this

PIP PIP. PIP PIP.
Suga terbangun dengan suara alarm merahnya diatas nakas, duduk sebentar. Seperti biasa ia mencuci muka dan menggosok gigi lalu segera membuat tiramisu. Tapi pagi yang ia dapatkan hari ini berbeda dari biasanya.

Baru saja ia membuka pintu untuk memberikan tiramisu, suara yang sedikit gaduh membuatnya penasaran. Suga melirik dari balik pintu. Benar saja, Michimiya mendatangi Daichi.

"Sawamura aku membawakanmu makanan untuk makan siang,"

Makan siang?

"Oh terimakasih Michimiya, tak perlu repot-repot untukku,"

"Tidak kok, kebetulan kami membuat makanan terlalu banyak jadi kuberikan padamu saja, lagipula.. aku juga senang,"

Senang? Ah iya terlihat sekali wajah merah meronanya seperti malam lalu. Setelah beberapa percakapan Daichi berpamitan untuk pergi lebih dulu, Suga segera menutup pintu tapi terlambat. Daichi melihat lalu menyapanya.

"Pagi Suga, mau berangkat bersama?"

"Hah? Oh pagi juga. Tentu saja aku akan pergi bersamamu, tunggu aku. Oh iya ini tiramisu untukmu, kau bisa berikan pada temanmu jika tak sempat makan kue itu," Suga yang tengah melamun tampak kikuk lalu memberikan balasan terbaik untuk menutupi apa yang ia pikirkan lalu segera bersiap.

Daichi menerimanya dan sedikit bingung dengan tingkah temannya itu dan memutuskan untuk menunggu di bawah sambil menyiapkan sepedanya.

****

"Suga-chan,"

Panggilan yang dibuat seimut mungkin oleh Oikawa menyadarkan Sugawara dari lamunannya. Dibalasnya Oikawa dengan lirikan mata, laki-laki bersurai coklat itu membalasnya dengan pandangan seperti berkata "apa kau ada masalah?" Suga hanya mengabaikan lalu melihat kearah luar jendela.