Setelah kunjungan dari dua sejoli itu, lelaki putih itu merebahkan dirinya di lantai. Ia menengok ke arah meja dan melihat bola voli yang selama ini bersembunyi disana.
Ia menarik bola itu lalu melempar pelan keatas layaknya setter. Yah, dia juga seorang setter pada masanya meskipun sekarang dia tak punya kerjaan.
BUGH.
"ADOH!"
Salahkan dia yang melamun ketika melempar bola sambil telentang. Debu bola itu tercetak di dahi dan di poni rambutnya sementara si bola terpantul ke meja.
SRAK.
Dan salahkan lagi ke Sugawara Koushi karena meletakkan buku resep itu diujung meja. Sekarang buku itu menampar wajahnya membuat Suga kesal lalu membantingnya.
"SALAH APA DIRIKU ASTAGA- hm?"
Kekesalannya mereda, matanya lalu tertuju pada bentuk kue yang ada di buku resep, ia membolak-balik halamannya dan kembali membaca bahan-bahannya.
"Tiramisu?"
Semangatnya kembali lalu segera membuat kue bernama Tiramisu itu. Mengingat Kiyoko yang berkomentar bahwa ia suka dengan cookies nya ia berpikir pasti yang ini juga berhasil.
****
Daichi kembali dari kantor tempatnya bekerja. Hari ini ia mendapatkan banyak pengalaman. Terlalu banyak hingga ia ingin cepat-cepat pulang dan istirahat.
Saat akan menuju ke apartemennya kejadian tadi pagi hampir terjadi lagi, dimana Suga membuka pintu dengan cepat. Suga sendiri yang melihat Daichi terkejut karena wajahnya yang terlihat kelelahan.
"Mungkin Daichi dikejar anjing liar ya jadi terlihat lelah begitu? Entahlah," batin Suga.
"Yo, Suga"
"Yoo Daichi! Kau terlihat lelah, bagaimana hari ini?"
Daichi menghela napas lalu mencoba kembali bersemangat. Memperlihatkan tubuh yang seperti kembali bersemangat tapi sayang mata tidak bisa berbohong, ia benar-benar seperti orang mengantuk.
"Hmm tak perlu kau ucapkan lagi aku tau kau lelah sobat, masuklah masuklah segera dan cepat mandi sana," ucapnya seraya mendorong Daichi masuk ke apartemennya sendiri, yang didorong hanya pasrah dan menurut.
"Daichi kau sudah makan? Jangan makan mi dulu sih kalau bisa,"
"Belum sih, kenapa?"
"Pas sekali! Ayo makan bersama, kebetulan aku membeli ikan. Aku pinjam dapurmu" ucapnya lalu segera keluar dari apartement Daichi, mengambil ikan dan beberapa bumbu dari tempatnya lalu kembali lagi. Sambil menunggu Daichi sendiri mandi ia sibuk menyiapkan makan malam.
****
"Ittadakimasu"
"Ittadakimasu"Keduanya makan dengan tenang, tanpa ada bahasan apapun. Sugawara yang makan dengan normal sedangkan Daichi yang makan dengan setengah mengantuk.
Sebenarnya Suga ingin temannya ini mencoba kue yang ia buat tadi sore, tapi melihat Daichi yang sudah mengantuk membuatnya mengurungkan rencananya untuk memberikan Tiramisu buatannya. Padahal dari baunya sudah terlihat manis.
"Gosok gigi sana lalu pergi tidur, masalah cucian piring serahkan saja padaku!" Ucap Suga dengan senyuman cerahnya yang selalu ada.
"Iya, terimakasih Suga maaf merepotkanm hari ini, aku masih belum terbiasa tinggal disini haha,""
Tak masalah, aku akan jadi tetangga terbaikmu kawan," balasnya sambil mengacungkan jempol.
Setelah membereskan peralatan makan tadi ia mengecek Daichi lalu mematikan lampu tidurnya. Setelah semua selesai ia menutup pintu milik Daichi dan kembali ke tempatnya.
"Yah mungkin besok saja kubuatkan lagi. Yang ini kumakan saja," batinnya lalu menaruh Tiramisu itu di kulkas kemudian pergi tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIRAMISU (Until I Miss You)
Fiksi Penggemar"Aku ingin tiramisu buatanmu lagi, Suga" Siapa sangka jika setelah pertemuan yang menciptakan banyak kenangan yang mengukir relief paling spesial kau malah menghilang tanpa jejak seperti angin di musim semi. Start : 21 Juni 2021 End : 25 Juni 2021...