Sebelum mulai gaada salahnya kok buat ninggalin komentar dan vote, yuk pencet ikon bintang nya😁
_______________
-CAMARADERIE-
Erwin Smith
•••••
By: pkandini_____________________
[Chapter 15]
Ga kok kalian ga lagi mimpi, emg lagi rajin aja saya hari ini.
Ukiran pensil diatas kertas tipis itu kembali terhenti. Sang pemandu lagi-lagi terdiam dalam pikirannya, rambut yang selalu tersusun rapih itu kini menjadi tak tertata akibat jambakan yang ia berikan pada dirinya sendiri.
Erwin tak ingat, kapan terakhir kali gadis itu membuatnya begitu frustasi.
Ia menutup mata dan bersandar pada sandaran kursi. Menyesali atas kesalahan yang lagi-lagi ia perbuat.
Ketukan pintu.
Setidaknya ada satu suara yang membuyarkan lamunannya.
Erwin tak yakin apakah ia ingin bertemu dengan orang lain kali ini, tetapi mendengar ritme ketukan yang semakin cepat membuatnya terpaksa untuk menerima siapapun yang berada dibalik pintu itu.
Mike.
Pria itu tampak lusuh, tak berselang lama ia melesat masuk tanpa berpikir untuk menutup pintu lebih dulu.
"Aku mencari di ruanganmu, tapi kau tidak berada disana,"
"Sudah ku bilang aku akan melanjutkannya di kamar. Ada apa?"
Mike duduk di kasur besar Erwin. Tampaknya pria itu tidak tidur semalaman, melihat tempat tidurnya yang masih tertata rapih.
"Maaf, aku berlebihan semalam."
"Tak perlu meminta maaf, sepertinya hal itu memang merugikan banyak orang. Lagi pula gambarannya sudah selesai, kita bisa rapat hari ini,"
Mike menghela nafas. Sebenarnya ia ingin menambahkan hal lain, tentang hukuman yang harus diberikan pada (y/n). Tetapi mengingat bagaimana Erwin melindunginya, sebaiknya tidak usah.
"Sudah jam 9, kau tidak lapar?"
Meski makan pagi sudah usai 3 jam yang lalu. Entah apa saja yang masih tersisa di ruang makan saat ini.
•••
Erwin berjalan lebih dulu, diikuti Mike yang menjajarkan diri disebelahnya.
Pria itu berdecak, Erwin tak pernah terlihat sekacau ini. Dia melakukan semuanya dengan terburu-buru, makan, minum, berjalan, bahkan menatap sekeliling seolah ada yang akan menyergapnya jika ia tidak berhati-hati.
Erwin, dia pria yang tak mudah terpancing oleh suasana hatinya dan selalu mengambil langkah tenang.
"Kau baik-baik saja?" Entahlah, Mike cukup bingung untuk melontarkan pertanyaan. Apakah kalimat yang ia utarakan barusan jauh lebih baik daripada bertanya 'ada apa denganmu,' atau 'masalah apa lagi yang membuatmu se kacau ini?'
Namun, melihat Erwin merespon dengan menghentikan langkah membuat Mike berpikir bahwa ia sudah menanyakan hal yang tepat.
Erwin bersandar pada tembok dan mengacaukan tataan rambut blondenya. Benar, pasti ada sesuatu yang membuat pria itu begitu tersiksa. Mike yakin itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Camaraderie || Erwin Smith [Complete]
Fanfiction[Anime Story ketiga] Ia tahu, hidupnya tidak akan bertahan lama, jadi untuk apa menginginkan cinta ketika dirinya tak memiliki harapan untuk hidup. "Erwin, aku mencintaimu." Sebuah kata yang sangat sulit untuk terucap. Namun ia tak bisa melihat apa...