Chapter • 02

3.3K 645 236
                                    

Sebelum mulai gaada salahnya kok buat ninggalin komentar dan vote, yuk pencet ikon bintang nya😁

_______________

-CAMARADERIE-
Erwin Smith
•••••
By: pkandini

______________________

[Chapter 2]

Kalo ada typo tolong ditandai :'')))

Acara penyambutan para prajurit baru akan dilaksanakan besok malam.

Bukan acara spesial ataupun sesuatu yang dilaksanakan bermewah-mewah. Kegiatan ini hanya dilakukan secara sederhana sebagai perkenalan antar prajurit sekaligus membangun rasa kekeluargaan.

Erwin telah memberikan mandat pada pasukannya untuk membagi beberapa kelompok yang akan bertugas untuk menyiapkan hal-hal yang diperlukan besok.

Sedangkan Erwin sendiri masih sibuk menekuni dokumen-dokumen penting diatas mejanya.

Suara pintu ruangan yang terbuka tak sedikitpun mengalihkan netra minus berbingkai kacamata miliknya dari kertas-kertas sialan itu.

"Erwin, ku dengar Dokter yang akan datang itu... Seorang wanita cantik," meski tak melihat siapa pemilik suara itu, tetapi Erwin sudah mengenal dengan jelas siapa pria yang kini duduk di seberang meja kerjanya.

"Benarkah? Sepertinya itu berita buruk. Akan ada banyak prajurit yang berpura-pura sakit,"

Mike berdecak kesal, kemudian menyandarkan kembali tubuhnya. Pria pengendus itu kemudian melemparkan benda yang sedari tadi ia pegang.

"Itu data-data kadet baru, aku begadang semalaman hanya untuk menghafalnya,"

Erwin membuka benda itu, dilihatnya banyak data yang tertulis didalam sana.

"Kau pintar menghipnotis juga ya, tak kusangka 10 kadet terbaik lebih memilih tempat kotor ini dibanding polisi militer,"

Erwin mengendus tawa kecilnya, hendak menjawab sebelum seseorang mengetuk pintu ruangannya.

Mike berdecak, berdiri dari duduknya untuk melihat siapa orang yang berani mengganggu perbincangan mereka.

Melihat kesempatan itu, Erwin memilih untuk kembali menekuni laporan penting yang sedaritadi terus diganggu oleh Mike.

"Erwin-san,"

Ia mengangkat kepala, melihat sosok wanita yang tengah berdiri diseberang mejanya bersama Mike.

Pria itu mengenal dengan jelas siapa wanita itu. Erwin memberi sinyal dengan matanya, memberi isyarat pada Mike untuk segera meninggalkan mereka.

Sehingga kini mike memilih untuk melenggang pergi meninggalkan tempat tersebut.

"Bagaimana kabar anda?"

"Baik," jawabnya singkat. Meski begitu Erwin dapat melihat dengan jelas adanya kegelisahan dalam ekspresi yang ia pasang.

"Aku butuh uang," Erwin sudah mengetahui hal ini, bahkan sudah menebaknya dari awal.

"Berikan saja gajinya padaku seperti kemarin. Dia sudah tau,"

Erwin menarik nafas panjang dan membuangnya perlahan. Kacamata yang bertengger di pangkal hidungnya kini berpindah diatas rambut blondenya.

"Berapa banyak yang anda butuhkan?"

Camaraderie || Erwin Smith [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang