Sebelum mulai gaada salahnya kok buat ninggalin komentar dan vote, yuk pencet ikon bintang nya😁
_______________
-CAMARADERIE-
Erwin Smith
•••••
By: pkandini_____________________
[Chapter 13]
30 menit berlalu sejak sadarnya gadis itu.
(Y/n) mengunyah apel yang diberikan Crista padanya. Mikasa juga duduk di sisi ranjangnya sembari merapihkan barang-barang milik (y/n) yang diberikan teman sekamar (y/n) padanya.
"Teman-teman anda tidak bisa datang malam ini, Jendral Zackly tiba-tiba datang jadi semua prajurit disuruh berkumpul untuk apel malam," Ungkap Mikasa padanya. (Y/n) mengangguk paham dan berterimakasih.
"Kalian sudah makan?"
"Sudah, Heichou beri kami uang saku untuk makan diluar," Ucap Crista kemudian memberi sepotong apel lagi padanya.
"Syukurlah,"
Selama ini (y/n) belum pernah dekat dengan pria itu. Dari cerita yang ia dengar dari kebanyakan prajurit tentang betapa mengerikannya Heichou, sejak saat itu ia mulai berusaha menjaga jarak agar tidak berurusan dengan pria itu.
Melihat betapa Petra begitu mengaguminya dulu membuat (y/n) selalu bertanya-tanya. Tetapi sekarang ia sudah mengerti alasannya. Levi adalah orang yang harus dipahami perlahan-lahan.
"Tapi... dimana Heichou?" Crista kembali bersuara, matanya bergerak menjamahi seisi ruangan.
"Dia bilang ingin keluar mencari udara segar,"
Dan sampai sekarang, pria itu belum kembali kesini. Tapi syukurlah jika Levi berinisiatif untuk meninggalkannya, setidaknya tidak ada lagi suasana canggung diantara mereka berdua.
"(Y/n)-san, kami mungkin akan menginap disini,"
(Y/n) mengangguk cepat ketika Mikasa dengan ragu-ragu mengucapkan kalimat barusan.
"Itu juga yang aku pikirkan,"
•••
Jam menunjukkan pukul 8 malam.
Levi masih duduk di bangku taman rumah sakit tanpa melakukan apapun. Ia hanya duduk menatap hamparan langit, lalu beralih lagi kearah orang-orang yang juga mengisi tempat itu.
Berada di dalam sana hanya membuat dadanya sesak. Ia tidak tau sejak kapan hal itu menjadi trauma mendalam baginya.
Levi tak dapat mengontrol dirinya. Bahkan meskipun ia tau pasti jika gadis yang menderita penyakit itu adalah (y/n) tetap saja ia tidak bisa mengontrol bayangan ibunya pada wajah gadis itu.
Sekarang Levi tau, alasan mengapa ia begitu peduli.
Setelah ia mengetahui fakta mengerikan itu, pandangannya pada gadis itu sudah berubah.
Saat ibunya mati didepan matanya sendiri, saat itu Levi yang kecil dan lemah tak dapat melakukan apapun, Ia hanya bisa menatap kematian ibunya.
Sama seperti ibunya dulu, Levi tidak ingin hanya menatap orang-orang itu tanpa bisa melakukan apapun.
Levi trauma, ia trauma dengan kematian yang sia-sia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Camaraderie || Erwin Smith [Complete]
Fanfic[Anime Story ketiga] Ia tahu, hidupnya tidak akan bertahan lama, jadi untuk apa menginginkan cinta ketika dirinya tak memiliki harapan untuk hidup. "Erwin, aku mencintaimu." Sebuah kata yang sangat sulit untuk terucap. Namun ia tak bisa melihat apa...