Chapter • 08

3.2K 596 527
                                    

Sebelum mulai gaada salahnya kok buat ninggalin komentar dan vote, yuk pencet ikon bintang nya😁

_______________

-CAMARADERIE-
Erwin Smith
•••••
By: pkandini

______________________

[Chapter 8]

~Maaf kalo amburadul chapter ini, lagi nulis dalam keadaan mood yang jelek :')~

"(y/n), bangunlah,"

Seseorang menyentuh punggung (y/n) yang kini tengah berbaring menghadap tembok. Suara serak nifa yang berlagak membangunkannya membuat (y/n) membuka mata.

Untuk apa membangunkan seseorang yang bahkan tidak tidur semalam penuh?

(Y/n) menyahut dengan bergumam, namun ia sama sekali enggan untuk berbalik dan bertatapan langsung dengan Nifa yang pasti tengah berdiri di pertengahan tangga ranjangnya.

"Bagaimana hasilnya?" pertanyaan Petra benar-benar mewakili rasa penasaran mereka. Sejak jam kerja selesai kemarin, mereka sudah menemukan (y/n) yang tertidur pulas di ranjangnya.

"Hanya infeksi biasa, aku terlalu sering menahan pipis,"

Rene yang sedari tadi membeku karena gugup dengan jawaban (y/n) kini dapat bernafas lega.

Gadis berambut ikal tersebut lantas mengambil handuk miliknya yang digantung di belakang pintu bersama dengan milik teman-temannya.

"Ayo mandi, sebelum banyak yang mengantri," ajak Nifa sembari menarik kuat lengan (y/n).

Gadis itu mengikuti kemauan Nifa. Ia turun dari ranjangnya dan sukses membuat Nanaba mengerutkan wajahnya.

"Kau terlihat mengerikan. Bagaimana bisa seseorang yang tertidur pulas seperti babi memiliki kantung mata sehitam itu?"

"Terimakasih karena sudah berkata jujur, Banana,"

"Sebut namaku seperti itu lagi, sayang,"

(Y/n) mengulum senyum.

Hidupnya tidak akan bertahan lama, tetapi untuk apa ia tersenyum disaat-saat seperti ini?

•••

"Itu tidak berbahaya kan?"

"Infeksi saluran kemih bukan kanker atau tumor, hidupnya masih panjang selagi ia selamat dalam ekspedisi," canda Rene menjawab pertanyaan Hanji barusan.

"Atau tidak bunuh diri karena patah hati," timpal Nanaba dengan nada jenakanya.

"Patah hati?" Hanji memandang bingung.

(Y/n) menyingkirkan tangan Petra yang tengah memakaikan lipstick pada bibirnya, memberi peluang untuk ia dapat berbicara dan memaki mulut ember Nanaba.

"Fuck you, Banana."

Semua prajurit di koridor lantas melihat kearahnya.

Nanaba, Rene dan Hanji tertawa keras. Memberikan reaksi atas apa yang (y/n) katakan.

Memancing amarah (y/n) adalah hal yang paling menyenangkan.

Camaraderie || Erwin Smith [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang