Sebelum mulai gaada salahnya kok buat ninggalin komentar dan vote, yuk pencet ikon bintang nya😁
_______________
-CAMARADERIE-
Erwin Smith
•••••
By: pkandini______________________
[Chapter 12]
"Evan-san, apa tidak ada sama sekali? Botol obatnya berwarna cokelat, coba kau ingat kembali,"
Pria 30-an didepannya menggeleng kepala untuk sekian kalinya. Cukup muak ketika aktifitasnya mengatur buku-buku perpustakaan diganggu oleh wanita ini.
"Akulah yang membersihkan perpustakaan tetapi tidak pernah melihat obat yang kau maksud,"
Harapan (y/n) pupus lah sudah. Ia datang lebih cepat usai makan pagi untuk menanyai penjaga perpustakaan akan kejadian semalam.
(Y/n) dengan berat hati memutar badannya setelah membungkuk sebagai tanda terimakasih pada pria itu, meskipun tak ada hasil yang didapatkan.
Tetapi tak ada seorangpun diantara kedua orang tadi yang menyadari, bahwa ada seseorang dibalik rak buku tengah memegang sebuah benda yang sangat mirip dengan apa yang (y/n) deskripsikan.
•••
Orang selanjutnya adalah Erwin dan juga Levi, petra dan oluo sudah ia tanyai semalam dan mereka sama sekali tidak menemukan apapun disana.
Harganya sangat mahal, sayang sekali harus kehilangan benda berharga itu. Meski hanya tersisa 6 butir, benda itu tentu sangat penting bagi penyakit sialannya.
Tubuhnya sudah lelah, akhir-akhir ini ia merasa lebih sering kelelahan, ditambah dengan obat yang sudah tidak ia konsumsi. Jarak dari perpustakaan ke Ruang makan tentu sangat jauh dibandingkan jarak menuju Lapangan yang berada tepat didepan Perpustakaan.
(Y/n) mengambil langkah menuju lapangan yang akan menjadi tempat pelatihan Eren. Teman-temannya mungkin akan datang sebentar lagi, jadi ia memutuskan untuk menunggu disana daripada harus mengeluarkan energi untuk kembali menemui mereka di ruang makan.
Siluet seseorang dibawah pohon tentu menarik perhatiannya, meski berjarak 30 meter dari tempatnya berdiri sekarang (y/n) mampu mengetahui bahwa orang itu adalah Levi.
(Y/n) tersenyum senang, setidaknya waktu dan tempat mendukung dirinya untuk menanyakan perihal obat yang ia hilangkan.
"Heich--"
"(Y/n),"
Gadis itu hampir meninju seseorang yang baru saja menyebutkan namanya dengan horor. Tetapi ia menahan niatnya karena saat ini seseorang yang memanggilnya merupakan orang yang juga sangat ingin ia temui.
"Erwin?"
Mata pria itu tidak melihatnya, tetapi melihat kearah Levi yang tadi nyaris saja (y/n) panggil. Beberapa detik berlalu hingga kini Erwin melihat kearahnya.
"Sepertinya kau sangat antusias ingin menemui Levi pagi ini sampai kau menyelesaikan makananmu sebelum jam makan pagi selesai,"
(Y/n) tertawa canggung meskipun sejujurnya ia benci dengan apa yang Erwin katakan barusan. Ia benci karena harus tersentuh dengan ucapan erwin yang terdengar cemburu padanya.
"Nadamu terdengar cemburu, hentikan aku tidak suka itu," canda (y/n). Erwin menatapnya lama dan membuang nafasnya.
"Kudengar kau berkeliaran sejak semalam untuk mencari bendamu yang jatuh diperpustakaan,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Camaraderie || Erwin Smith [Complete]
Fanfic[Anime Story ketiga] Ia tahu, hidupnya tidak akan bertahan lama, jadi untuk apa menginginkan cinta ketika dirinya tak memiliki harapan untuk hidup. "Erwin, aku mencintaimu." Sebuah kata yang sangat sulit untuk terucap. Namun ia tak bisa melihat apa...