Sebelum mulai gaada salahnya kok buat ninggalin komentar dan vote, yuk pencet ikon bintang nya😁
_______________
-CAMARADERIE-
Erwin Smith
•••••
By: pkandini______________________
[Chapter 5]
"kau benar-benar mabuk,"
Erwin merangkul pundak (y/n), membalikkan badan mereka hingga sepenuhnya menghadap kearah pintu asrama.
Pria itu mengetuk pintu hingga terdengar suara langkah kaki yang mendekat dari dalam sana.
"Erwin, kau mengantarnya?" Tanya Hanji melihat Erwin dan (y/n) secara bergantian.
"Dia mabuk, bawa dia ma--"
Padahal Erwin belum menyelesaikan ucapannya, tetapi (y/n) langsung berjalan masuk kedalam kamar dan meninggalkan Hanji dan Erwin yang masih berdiri didepan pintu.
"Kalian bertengkar?"
Erwin tak menjawab, pria itu menatap kedalam ruangan meskipun pria itu hanya dapat melihat tembok pembatas.
"Erwin?" Pria itu tersadar dan menyadari pertanyaan Hanji yang belum ia jawab.
Erwin menggeleng pelan.
"Baiklah kalau begitu akan ku tutup pintunya," Hanji melambaikan tangan dan menutup pintu kamar dengan pelan.
Meninggalkan Erwin yang tengah sibuk bertarung dengan logikanya.
•••
"Aku ditolak,"
"Hah!?"
Pernyataan yang (y/n) keluarkan membuat semua teman-teman perempuannya yang tengah membuang sampah terkejut bukan main.
"Kapan?"
"Nifa bukan itu yang penting sekarang, ini tidak masuk akal saat kita tidak pernah tau siapa yang dia suka dan tiba-tiba saja mengatakan bahwa dia ditolak," ucap Rene. Gadis itu membanting sapu miliknya yang tadi dipakai untuk membersihkan halaman asrama.
Rene mendekat kearah (y/n) dan memegang kedua bahunya. Bahkan Nanaba dan Petra yang berada jauh dari mereka ikut mendekat.
"Memangnya siapa pria yang kau suka!?" Nanaba meninggikan suara, menuntut jawaban pasti.
(Y/n) memasang wajah cemberut, antara patah hati, dan takut dengan amukan teman-temannya.
"Kami tidak pernah mendengarmu menyukai seseorang, tiba-tiba saja mengatakan bahwa kau ditolak," Petra bertongka pinggang, kesal.
Untung saja saat ini mereka berada di belakang markas, dan suasana pagi buta masih sangat sepi dari para prajurit yang saat ini mungkin tengah mengantri untuk mandi.
"Erwin... Aku menyatakan cinta padanya semalam," ucap (y/n) dengan suara kecil. Nyalinya ciut setelah dipojokkan oleh teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Camaraderie || Erwin Smith [Complete]
Fanfiction[Anime Story ketiga] Ia tahu, hidupnya tidak akan bertahan lama, jadi untuk apa menginginkan cinta ketika dirinya tak memiliki harapan untuk hidup. "Erwin, aku mencintaimu." Sebuah kata yang sangat sulit untuk terucap. Namun ia tak bisa melihat apa...