Bab 6

49 7 0
                                    


Aku berharap banget, rasa yang pengen aku sampein dari cerita ini bisa sampe kekalian. Jadi, kalo misalnya rasanya nyampe, kalian bisa kasi apresiasi dgn vote. Dan kalo nggak, dibaca aja udh. We respect each other guys! May you??

"Love is unlimited. Relationship is complicated."

6. Titik jenuh

Please jangan suudzon sama judul babnya😋

●●●

"Hai," Aldio menyapa hangat. Cowok itu memang selalu begitu pada siapa saja. Tapi untuk Shanum, katanya istimewa. "Suka?" Tanyanya sembari melirik novel bersampul biru muda yang Shanum pegang.

"Banget." Shanum tersenyum dengan deretan giginya yang rapi. "Kamu beli ini direkomendasiin apa asal beli? Kok bisa dapet cerita seseru ini?" Shanum menarik perlahan pacarnya untuk duduk. Bangku kayu panjang yang memang tersedia didepan setiap kelas menjadi saksi bagaimana kisah mereka pernah se romantis itu.

"Ketemu di explore. Aku mana tau Sha, yang beginian."

"Pantes,"

"Tapi beneran seseru itu, ya?"

Anggukan keras Shanum membuat Aldio tersenyum. "Seru banget. Ceritanya fresh, teenager nya dapet, apalagi aku bayangin kamu jadi cowoknya." Ujar Shanum menggebu lantas terkekeh sendiri melihat wajah Aldio berkerut.

Satu alis Aldio terangkat, "terus, kamu ceweknya?"

Kini, wajah cewek itu menyendu. Menggeleng lemah lagi-lagi membuat Aldio mengerut kening, "kenapa enggak?"

"Endingnya gak sama kamu kalo aku cewek itu. Hehe,"

Aldio mengangguk saja. Malas memperpanjang sesuatu yang tak begitu ia sukai. Apalagi, Shanum dan novel adalah dua hal yang paling ingin ia hindari untuk saat ini. Andai, wajah menggemaskan dan segala ekspresi cewek itu yang membayanginya tidak menganggu, Aldio yakin mereka tak akan bertahan sampai sekarang.

"Maaf ya, kemaren gak bisa kerumah kamu. Aku dihukum mama, gak bisa keluar kamar." Shanum berujar sungguh-sungguh. Melalui tatapan, dia menghantarkan rasa bersalah.

"Its oke, Sha. Kan masih ada hari lain." Balas Aldio seadanya.

"Sore ini aja gimana? Sekalian kamu nganterin aku les."

Aldio tersenyum tipis, "Oke."

Jujur saja Aldio bosan. Jenuh. Atau ntah apalah yang pas untuk menggambarkan perasaannya. Ini rekor terlama ia pacaran selama delapan belas tahun hidup. Biasanya yang paling lama hanya bertahan setengah tahun dan itupun sebenarnya sudah putus jauh-jauh menurut pihak Aldio. Namun, bersama Shanum, Aldio berat hati melakukannya.

Dia brengsek. Aldio mengakui itu. Tapi apakah ia adalah satu-satunya yang bersalah? Menurut Aldio tidak. Dia hanya sedang dalam fase pencarian. Aldio yakin bahwa sosok yang pas akan membuatnya bertahan selama apapun tanpa ada keluhan.

Dan Shanum, tentu bukan siapa yang dimaksudkan.

Bersama Shanum awalnya berjalan sangat baik. Aldio pernah berada difase terbahagia dalam sebuah hubungan. Ia sempat berfikir bahwa Shanum dan segala yang ada pada diri cewek itu adalah hal yang dia inginkan. Namun ternyata, Aldio akhirnya tiba pada fase seperti hubungan sebelumnya.

Jenuh.

Muak.

Shanum yang tak pengertian, Shanum Bella yang ntah kenapa akhir-akhir ini begitu tampak membosankan. Ditambah, sekarang dia mulai menyadari bahwa hidupnya dan Shanum terlalu jauh berbeda.

You Never Ask (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang