Aku berharap banget, rasa yang pengen aku sampein dari cerita ini bisa sampe kekalian. Jadi, kalo misalnya rasanya nyampe, kalian bisa kasi apresiasi dgn vote. Dan kalo nggak, dibaca aja udh. We respect each other guys! May you??
"Selalu ada awal, disetiap akhir sebuah kisah"
1. The Beginning
●●●
"Shanum adek kelas yang yang pendiem itu? Suka sama Aldio? Yang bener aja!"
"Lah, gue sih gak tau bener apa nggak. Tapi saksi kuatnya bilang, Shanum sering banget ngeliatin Aldio pas dilapangan."
"Haelah, ngeliat belum tentu suka kali!"
"Tapi kalo dia beneran suka juga apa salahnya, dia cantik, Aldio ganteng, klop lah!"
"Iya juga sih! Mereka bakal jadi the next couple goals disekolah kita. Gue jadi pengen pansos,"
Aldio yang sejak tadi mendengar namanya disebut, tersenyum miring hingga membuat ketiga sahabatnya geleng-geleng. Hapal betul bagaimana eksistensi Aldio disekolah, kononnya most wanted yang jadi idaman sampai anak penjaga sekolah yang sudah bersuami pun kepincut pesonanya.
Orang ganteng mah bebas! Gitu prinsip Aldio sejak lama.
"Shanum yang mana, Gar?" Aldio bertanya penasaran.
"Mana gue tau! Emang gue emaknya?!"
"Ngomong sama lo emang gak guna ya?"
"Tau!"
"Anak kelas satu, Al. Jurusan IPA." Sandy akhirnya memberi informasi berguna. Membuat Aldio tersenyum menang.
"Lo mau ngapain, njing?"
Tak menyahut, Aldio hanya mengibaskan tangan pertanda tak perlu ikut campur.
Ketiga temannya hanya bisa menghela napas. Aldio dan aura sok kegantengan itu memang terkadang kelewat batas.
"Lo tau kelasnya Shanum?" Aldio bertanya kesalah satu adik kelas yang cukup ia kenal.
Adik kelas berambut coklat terang yang sepertinya baru terjaring razia karena rambutnya sekarang cepak, menggeleng. "nggak bang. Kenal aja nggak."
"Lah, Shanum bro! Yang cakep dari IPA 5 itu. Lupa lo?" Temannya yang lain menimpali.
"Itu bukannya Hanum?"
"Shanum goblok!"
Pemuda bernama Amar itu mengangguk, "Oh, iya bang kenal. Kenapa tadi?"
"Kelasnya?" Aldio menahan kesabaran.
"IPA 5 bang, dua kelas dari kelas gue."
"Kelas lo yang mana jamal?!"
Amar menggaruk belakang lehernya seraya cengengesan. Mau tak mau membawa sang kakak kelas songong menuju kelas Shanum tak jauh dari sana.
"Makasih!" Ketus Aldio ketika tiba. Menyempatkan diri menyisir rambut hitamnya kemudian berdiri kebingungan didepan pintu ruang kelas memastikan Shanum ada.
Bodohnya, dia lupa bertanya yang mana satu gadis yang katanya menyukai nya itu.
"Kak..." seorang gadis berjilbab menyapa. "Nyari siapa, ya?" Gadis manis itu bertanya ramah.
Aldio tersenyum manis. Dari mata buayanya, bisa dia lihat pipi gadis itu memerah. Sayangnya dari name tag yang terpasang dihijabnya, dia bukan Shanum.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Never Ask (Selesai)
Storie d'amore#wcmwithpeonypub Boss Fika 2021 Nice cover by :Lailatulwahidah07 mereka hanyalah sepasang anak Adam yang berada difase akhir masa remaja. Dikenalkan pada secuil pengalaman hidup tentang cinta pertama yang ternyata tak berarti apa-apa. Lalu, ketika s...