3. PELECEHAN

133 75 17
                                        

tidak ada orang yang bisa membuatmu benar benar sembuh kecuali orang yang membuatmu luka.
-TRD-

✨🌻✨

happy reading

Gdis bernama Elfara Annastasia itu berjalan seorang diri di trotoar pojok SMA Andromeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gdis bernama Elfara Annastasia itu berjalan seorang diri di trotoar pojok SMA Andromeda. Rencananya gadis itu akan menghentikan bus di halte. Namun sialnya ia dihadang oleh tiga preman bertubuh besar.

"Mau kemana cantik?" Hadang ketiga preman itu pada Fara.

"Kalian siapa?" Tanya Fara panik.

"Jangan takut, om ga mau apa apain kok asal kamu ikut om." ucap preman yang berkepala botak dengan menyumpal permen kaki ke dalam mulutnya. Ia berusaha memegang tangan Fara namun dengan cepat gadis ia tangkis kuat-kuat.

"Jangan coba-coba sentuh saya!" Ucap Fara sedikit meninggi. Ia sebenarnya takut tapi ia harus bisa melawan. Fara tidak tau harus meminta tolong ke siapa pasalnya di jalan itu benar benar sepi tidak ada satu orang pun yang berlalu lalang.

"Kamu berani membantah, iya?" Sarkas salah satu preman itu kemudian mencengkram kuat pergelangan tangan Fara hingga membuat sang empunya merintik kesakitan.

"Tolong.. tolongin Fara, hiks.."

"Kamu mau minta tolong ke siapa, ha? Gak ada orang yang bisa bantuin kamu, di sini sepi, hahaha." ucap salah satu preman itu kemudian diakhiri dengan tawaan meremehkan.

"Tolong lepasin saya, saya mau pulang mama saya nunggu dirumah, kalo kalian berani melukai saya, saya tidak segan segan melaporkan anda ke polisi." Ancam Fara sembari menggoyangkan tubuhnya ketika kedua tangannya sudah dikunci pergerakannya.

"Kamu mau mencoba mengancam saya?" Kamu kira saya bodoh? Kalian berdua cepat bawa anak ini!" Perintah salah satu preman dan di angguki oleh dua yang lain.

Kedua preman itu menyeret Fara ke pinggir lalu membawa gadis itu menuju bangunan kecil kosong yang berada dipinggir jalan. Kemudian mengikat tangan Fara di sebuah bangku kecil.

Lagi lagi gadis itu menangis. Ia tidak tahu harus berbuat apa, mau berteriak minta tolong sekalipun pasti tidak ada yang mendengar. Gadis itu hanya bisa berdoa dan menyerahkan semuanya kepada yang diatas.

Tangan nakal milik salah satu preman itu mencengkram pipi Fara. Kemudian turun membuka satu persatu kancing seragam Fara dengan kasar.

Preman itu membukanya sedikit perlahan dan berhenti di kancing nomor empat. Preman itu menurunkan seragam milik Fara dan membuat belahan dada serta tali bra yang di kenakan Fara terekspos dengan jelas. Lagi lagi Fara hanya bisa menunduk dan menangis.

Ketiga preman itu tersenyum smrik kemudian tertawa puas. "Cepat foto dan segera kirim, sebelum ada yang lihat." ucap salah satu preman yang bisa dikatakan bosnya mereka.

THE REVENGE DEVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang