FOLLOW SEBELUM BACA⚠️
_____________________
JUDUL AWAL : DEVANDRA
ingin bahagia, membahagiakan dan di bahagiakan
from : eona
_____________________
𝐫𝐞𝐚𝐝𝐲 𝐭𝐨 𝐫𝐞𝐚𝐝 𝐭𝐡𝐢𝐬 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲?
Menceritakan tentang seorang gadis bernama Elfara Annas...
nilai seseorang lelaki itu bukan terletak pada wajah nya yang menawan tapi cara dia menghormati wanita -TRD-
✨🌻✨
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
happy reading
S
ebelum pergi ke markas Devan menyempatkan diri untuk menjenguk gadis yang ia antarkan pulang kemarin. Pasalnya tadi di sekolah gadis itu belum juga berangkat. Pasti gadis itu masih terbaring sakit. Jika saja kemarin ia tidak ngotot mengantarkan gadis itu pulang pasti ia tidak akan membuang waktunya untuk menjenguk.
Devan mempelankan laju motornya ketika sudah memasuki pekarangan rumah bernuansa putih ke-Eropaan. Masih seperti sebelumnya. Rumah itu terlihat sangat terawat namun sepi. Demi apapun suasana rumah itu benar-benar menyeramkan. Siapapun yang akan memasuki pekarangan itu pasti ingin segera pergi dari sana. Benar-benar ada yang aneh dengan rumah itu. Devan bisa merasakannya.
Devan melangkahkan kaki jenjangnya menuju pintu utama yang menjulang. Kemudian memencet bel rumah sebanyak dua kali. Tak menunggu lama seorang wanita paruh baya membukakan pintu rumahnya. Wanita itu terlihat asing. Devan belum pernah melihatnya.
Wanita itu tersentak kaget melihat objek di hadapannya. Bagaimana tak kaget cowok yang berani melangkahkan kaki dirumahnya itu seperti cowok brandalan. Style pakaian serba hitam dari atas sampai bawah dengan jaket hitam pekat yang bertuliskan graffiti Vandalas di belakangnya. Tak lupa dengan gambar Garuda dan lambang diamond ditengah logo itu.
Aura Devan benar bener menyeramkan seperti para pengincar buron. Tak lupa dengan kalung rantai yang menggantung di teluk leher dan lipatan celana. Dan anting polos berwarna silver yang menancap di kedua daun telinganya.
Buru-buru wanita itu menutup pintunya rapat-rapat sebelum sesuatu akan mengancam nyawanya kembali. Pikirnya lelaki tadi adalah suruhan Bram, papa Fara. Namun gerakan wanita itu kalah cepat dengan cegahan dari tangan kekar Devan. Ya, Devan berhasil mencegah wanita itu untuk tidak menutup pintu dan membiarkannya masuk.
Mata elang Devan berhasil menyorot tatapan wanita di hadapannya yang merasa takut. "Saya Devan, teman Fara. Tante gak perlu takut. Tante sendiri?" ucap Devan dengan jelas.
"Saya Shafira, mama Fara." Jawabnya lembut. Devan mengangguk anggukan kepalanya paham. Kemarin malam Bi Kinan sudah menceritakan sedikit mengenai keluarga Fara.
Senyuman yang terbit di bibir pucatnya begitu manis, ditambah sorot matanya yang meneduhkan. Bunda Fara sangat cantik. Tak hanya cantik paras, wanita itu cantik dengan segala ketulusan di hatinya. Pasti anaknya sangat beruntung mempunyai ibu seperti Shafira.
Tanpa berlama-lama Shafira mengantarkan Devan menuju lantai dua, tepat dimana kamar putrinya berada. Ya, Shafira sudah tau lelaki seumuran dengan anaknya itu kesini untuk menjengguk putrinya. Semalam Bi Kinan menceritakan tentang kedatangan Devan yang mengantarkan Fara pulang.