KALAU BACA JANGAN LUPA VOTE + COMENT!
KALIAN TAU CERITA INI DARI MANA?
JANGAN JADI SILENT READERS
•F A R E K S A•
Seusai latihan, siswa kelas XI MIPA 1 langsung berganti baju dan menuju ke kelasnya, untuk melaksanakan mata pelajaran selanjutnya.
Jangan lupakan dengan Areksa, ia sekarang sedang terkagum sendiri melihat dan merasakan kebiasaan yang dilakukan anak kelas unggulan ini. Benar benar disiplin!. Apalagi, kalau ulangan atau kerja kelompok, tidak ada satupun yang mengeluh. Malah, mereka terlihat senang.
"Gue lupa kalau lo itu, ketua tim basket di sekolah ini," ujar seseorang dari belakang Areksa sambil menepuk pundak cowok itu.
"Hm, beneran gatau?" tanya Areksa bingung, katanya kan pada ikut ekstrakurikuler basket, kenapa mereka tidak tahu?
"Kita kita ini udah keluar dari tim basket semenjak kelas sebelas, ya banyak tugas gabisa di tunda, apalagi tambah saingan juga, kan udah lebih dari lima orang yang pindah ke kelas ini," ujar Farel panjang lebar, kebetulan saja mereka sampai di depan kelasnya.
"Kalian, anak ambis ya?" tanya Areksa hati hati.
"Lah? Semua murid di kelas ini, anak ambis, emang lo engga?" tanya Farel yang masih bertengger di depan pintu berhadapan dengan Areksa sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
Areksa hanya menggelengkan kepalanya pelan. "Engga, masuk ke kelas ini aja cuma kebetulan," ucapnya.
Farel hanya menganggukkan kepalanya pertanda paham. Lalu mereka pun memasuki kelasnya yang sudah diisi penuh oleh siswa di kelasnya.
Areksa melangkahkan kakinya menuju bangku yang dipilih sendiri. Kan, sebenarnya itu bangku Seano, dan cowok itu hanya menurut saja sewaktu diminta untuk geser tempat duduk.
Faresa yang melihat Areksa duduk di depannya dengan sangat santai, membuat cewek itu menatap lelaki itu dengan sangat tajam. Bayangkan, Areksa meminta latihan di rumah Faresa, kenapa tidak di sekolah?!!.
•F A R E K S A•
Bel pulang pun berbunyi, Faresa sesegera mungkin melangkahkan kakinya yang bisa dibilang, dengan tergesa-gesa. Ia ingin menghindari makhluk sialan itu.
Tiba-tiba di depan halte, hujan turun dengan sangat lebat, membuat Faresa harus menepikan motornya di depan halte sambil meneduh.
Sesampainya di depan halte, untungnya dia tidak sendirian. Ia bersama seseorang yang pernah dilihatnya, tetapi tidak mengetahui nama seorang cowok itu.
"Ga bawa mantel?" tanya Andre, iya cowok itu adalah Andre, ketua tim volly putra.
Tanpa melirik sumber suara, cewek itu menggelengkan kepalanya dengan pelan "Ga, gue lupa."
"Oh, kalau gue nunggu di jemput, sekalian pulang bareng?" tawar Andre. Bukan modus, ia hanya kasihan seorang cewek terjebak hujan di halte.
"Ga nanya, ga minat." Ucapnya dengan sangat datar, ngapain coba, kenal aja engga.
"Oh, oke," Andre hanya bisa tersenyum masam, untuk menutupi rasa malunya kepada Faresa.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAREKSA (hiat dlu, lgi di pondok)
Teen Fiction⚠️FOLLOW DULU SEBELUM BACA⚠️ Awalnya emang agak bosen, tapi baca aja deh, nanti berakhir meresahkan wkwkwk. Mulai dari part 5 aku nulisnya rada panjang, agak ya gitu. "Kisah seorang gamers bertemu dengan seorang wibu" ...