BAB 2 : INVITATIONS

178 14 0
                                    

"Sayang!" panggil Karina manja kepada Lukas Manurung, laki-laki yang akan menjadi suaminya dalam kurun waktu dua bulan. Ia langsung merangkul leher Lukas dan duduk dipangkuannya.

Lukas Manurung, laki-laki dengan potongan rambut sebahu dan berkulit sawo matang itu adalah seorang anak dari pengusaha makanan kaleng terbesar di Asia Tenggara. Perusahaan milik ibunya itu memang secara otomatis turun ke dalam tangannya begitu ibunya pensiun tahun lalu. Kakak-kakaknya, Andrew dan Jason, memilih untuk tidak mewarisi perusahaan ibunya karena Andrew dan Jason memilih untuk menjadi arsitek seperti mendiang ayah mereka.

Lukas tersenyum kecil lalu memandang Karina dengan tatapan usil. Ia melayangkan tangannya kebelakang badan wanita berkulit putih itu dan mendekatkan kepalanya sehingga ia bisa langsung menghujani wajah wanita itu dengan puluhan ciuman. Karina tertawa, tergelitik dan ikut melakukan hal yang sama kepada wajah Lukas.

"Stop it! Kamu sama saja menggelitikku kalau begini caranya!" ucap Karina sambil menghalangi kecupan bertubi-tubi yang diluncurkan Lukas.

"Oke. Terus, bagaimana rencana pesta bachelorettemu? Gina dan Gisel benar-benar akan mengajakmu ke Hawai?" tanya Lukas dan Karina mengangguk, bahagia.

"Bagaimana dengan rencana bachelor partymu? Erick benar-benar mengundang semua teman lama mu?"

Lukas mengangguk. "Aku saja tidak tau bagaimana ia bisa melakukan semua itu."

Karina membenarkan posisi duduknya yang sekarang bersila didepan Lukas. Ia tersenyum kecil dan berbisik, "Aku kasih dia buku telepon lama mu. Aku dapet dari Mas Andrew, sih."

Benar. Lukas sudah merasa bahwa ada olah orang dalam. Karena tidak mungkin Erick bisa mengundang lebih dari lima ratus orang untuk datang ke club terbaik di Jakarta. Belum lagi ia menyewa seluruh hotel untuk tempat bermalam tamu yang akan datang ke pesta itu. Tapi, muka Lukas masih murung. Karina tau apa sebenarnya yang dimau Lukas. Walaupun, Lukas adalah orang tersupel yang pernah ia kenal, Lukas lebih suka bersenang-senang bersama orang terdekat saja dan yang dimaksud adalah Erick, hanya Erick. Tapi, Erick tidak suka dengan ide menghabiskan malam hanya berdua dengan Lukas. Ia beralasan, siapa tau Erick bisa menemukan tambatan hatinya dipesta yang ia buat untuk Lukas. Apalagi, ibu Lukas dengan senang hati membiayai semua pengeluaran yang dibuat oleh Erick. Hasilnya, pesta terbesar—lebih besar dari pernikahan Lukas sendiri—tergelar besok malam.

"Baby, you have to promise me that you will try to have fun. Okay?" Karina berbisik lembut sambil memeluk badan tunangannya.

Lukas berdeham, "Tentu. Kamu juga, ya."

Sienna menatap nanar amplop hitam bercorak emas yang ada ditangan Haikal. Giginya menggertak dan matanya memicing tajam.

"Bachelor party, huh?" gumamnya. Ia melemparkan pandangan kearah Haikal yang memasang wajah datar. "Pestanya siapa, Kal?"

 "Pestanya siapa, Kal?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The Life After Bachelor Party - COMPLETEDWhere stories live. Discover now