EPILOG

204 11 2
                                    

Teng Teng Teng!

Lonceng bel sekolah berbunyi tiga kali yang mengundang ribuan langkah keluar dari gedung serbaguna SMA Ganesha. Murid-murid yang memakai jubah hitam dan topi toga kini menghampiri orang tua mereka masing-masing. Semuanya kecuali Amesh yang mulai dikerumuni gadis-gadis-seangkatan dan adik kelas-dengan nada bicara khas centil mereka.

 Semuanya kecuali Amesh yang mulai dikerumuni gadis-gadis-seangkatan dan adik kelas-dengan nada bicara khas centil mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kak Amesh, lanjut kuliah dimana?"

"Amesh, beneran ke Bandung?"

"Kuliah di London aja dong, Mesh! Biar bareng kita ya nggak, girls?" seru salah satu orang yang paling tinggi dari kerumunan tersebut.

Semua gadis itu masih berceloteh ria dihadapan Amesh, tapi mata Amesh hanya memperhatikan Drivi Wulandari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semua gadis itu masih berceloteh ria dihadapan Amesh, tapi mata Amesh hanya memperhatikan Drivi Wulandari.

Gadis berkacamata yang dikuncir satu itu masih diam dipinggir gedung. Kakinya sibuk menendang udara. Tangannya terlipat memegang erat folder ijazah yang didapat dari Kepala Sekolah mereka.

Tanpa menghiraukan kicauan dari gadis-gadis yang mengelilinya, Amesh menerobos lingkaran dan langsung melangkah bahagia kearah Drivi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tanpa menghiraukan kicauan dari gadis-gadis yang mengelilinya, Amesh menerobos lingkaran dan langsung melangkah bahagia kearah Drivi. Ia merangkul bahu Drivi dan mencopot kuncir satu mili Drivi, yang tentu saja, membuat Drivi kesal.

"Ih! Kebiasaan, deh! Balikin kuncir rambut gue, Mesh!" seru Drivi kesal sambil menggapai-gapai kuncir rambut yang diangkat tinggi oleh tangan Amesh.

"Udah gue bilang, kan! Lo cantik kalau rambut lo itu digerai!" timpal Amesh.

The Life After Bachelor Party - COMPLETEDWhere stories live. Discover now