BAB 19 : THE ONE WITH THE FAULT

68 9 2
                                    

"Kerja yang bagus, Sienna!" puji Pak Andre—Direktur Bawh Media—seusai Sienna selesai menyajikan materi yang akan ia berikan pada klien VVIPnya bulan depan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kerja yang bagus, Sienna!" puji Pak Andre—Direktur Bawh Media—seusai Sienna selesai menyajikan materi yang akan ia berikan pada klien VVIPnya bulan depan. Proyek yang membawa banyak orang—yang ada didalam ruangan—ini bertepuk tangan meriah adalah proyek terbesar yang pernah dikerjakan oleh Sienna. Proyek yang bukan saja membuat branding perorangan tapi kali ini, Sienna membuat branding untuk satu perusahaan start up besar dari Amerika. Dalam waktu tiga bulan ia mengerjakan proyek ini bersama-sama dengan timnya dan dalam waktu satu bulan terakhir ini ia hanya harus menambahkan beberapa pertimbangan yang diberikan oleh Pak Andre.

Sienna meraih jabat tangan dari Pak Andre, "Terima kasih, Pak. Tapi, hal ini sangat mustahil untuk dicapai kalau saya tidak punya tim hebat. Ari! Sebagai kepala tim yang baru, kamu harus kesini, dong."

Ari berlari kecil kearah Sienna dan tersenyum lebar ketika Sienna memperkenalkan dirinya pada Pak Andre. "Ari Legowo, Pak. Eh, maksud saya..." Ari menutup mulutnya karena baru saja ia memperkenalkan dirinya tidak pakai embel-embel nama divisi.

"Sudah sudah. Jangan panik begitu," tukas Pak Andre sambil ketawa ringan. "Kerja kalian sangat bagus. Saya harap kalian bisa mengisi kekurangannya dalam waktu satu bulan. Saya sangat suka idenya. Pengemasan situs, media sosial dan ide untuk first eventnya sangat luar biasa. Saya melihat beberapa potensi besar dari mu, Ari. Betul, kan?" lanjutnya.

Ari mengangguk cepat dan meraih tangan Pak Andre sambil membawanya keatas dan kebawah. Pak Andre hanya dapat mengangguk karena bukan pertama kalinya ia bertemu karyawannya yang mempunyai perilaku seperti Ari. Sienna menggelengkan kepalanya karena menahan tawa gemas yang hampir saja keluar dari mulutnya, tetapi tentu saja, Ari dengan cekatan melepas tangan Pak Andre karena ia—sok—tau apa yang dimaksud oleh gelengan kepala seorang Sienna Veronika.

"Maaf, Pak! Bu!"

Matanya memicing dan Sienna menghela napasnya. "Apa maksudnya?"

Kaki Ari berubah gugup. Ia tidak tau kenapa ia meminta maaf ataupun jika ia ada salah. "Oh, itu..."

"Perbaiki cara bicaramu. Yuk. Kerja lagi. Kami permisi, Pak." Sienna menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat dan berjalan keluar dari ruang meeting. Lenggak badannya tegak, pandangannya lurus kedepan, satu tangan masuk kedalam celana bahannya dan satu tangannya lagi memegang tas laptop yang juga berisikan setumpuk dokumen. Setiap langkah diikuti oleh Ari dan beberapa karyawan lainnya. Tentu dan seperti biasa, gerak-gerik seoarang Sienna Veronika mengundang mata dan percapakan orang sekitar.

 Tentu dan seperti biasa, gerak-gerik seoarang Sienna Veronika mengundang mata dan percapakan orang sekitar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The Life After Bachelor Party - COMPLETEDWhere stories live. Discover now