Sienna tersenyum kecil. Ia bisa melihat bahwa Stefan kaget-ditambah dengan pandangan kesal-ketika ia melihat Ello yang ada disamping Sienna.
"Hai semua." Sapaan sopan ala Ello mengisi ruangan café dimana Erick, Lisa, Gavin dan Stefan memperhatikan lelaki jangkung itu lalu mata mereka mengarah pada Sienna.
"Teman-teman..." Sienna berkata pelan. Menunggu reaksi dari teman-temannya namun nihil. Tidak ada satupun dari mereka yang menanggapi sapaan Ello ataupun ucapannya. Kini satu-satunya harapan Sienna adalah Gavin. Sienna melirik Gavin dengan tatapan memohon pertolongan. Tapi, sama seperti yang lainnya, Gavin masih tertegun atas tindakan Sienna. Kaki Sienna menyenggol kaki Gavin, "Vin?"
Gavin menatap Sienna dengan alis terangkat satu. Tentu ia terkejut dengan apa yang dibawa-siapa lebih tepatnya-oleh Sienna. Gavin memutar kembali ingatan mengenai percakapan yang Sienna lontarkan tadi pagi. Sebenarnya, Sienna dengan jelas mengatakan bahwa ia akan membawa sesuatu dan jelas, Gavin tidak mengira bahwa 'sesuatu' yang dimaksud oleh Sienna adalah Ello.
"Vin!" bisik Sienna dengan nada sedikit lebih keras. Ia menendang kaki Gavin lagi dan akhirnya akal sehat Gavin mengalah.
"Duduk, El." Gavin mempersilahkan Ello dengan menunjuk kursi didepannya-tepat sebelah Stefan.
Ello menarik napas karena tempat yang tersisa memang hanya disebelah Stefan atau diseberang Stefan dan menurut Ello, akan jauh lebih baik kalau ia duduk disebelah Stefan. Dengan begitu, ia bisa menghindari tatapan awkward diantara keduanya.
YOU ARE READING
The Life After Bachelor Party - COMPLETED
RomanceSienna Veronika tidak pernah tahu bahwa keputusannya untuk datang ke Bachelor Party milik Lukas akan membawa dirinya memasuki kehidupan Stefan Dharmawijaya, Gavin Maranatha, Erick Hikicchi, dan Lisa Morelli. Warna dari setiap orang yang akhirnya men...