Stefan memegang perutnya dan menepuk-nepuk meja kayu yang ada dihadapannya. Tidak pernah sekalipun terlintas bahwa seorang Erick Hikichi, bisa berubah menjadi orang yang tidak punya sopan santun kepada wanita secantik Samantha hanya karena bau mulut.
"Lo kan dokter, Stef! Kok bisa sih ada cewek yang secareless itu sampai bau mulutnya parah banget!"
Stefan menggelengkan kepalanya dan meneguk es teh lemon yang ia pesan. "Macam-macam sih penyebab halitosis..."
"Tolong, Stef. Pakai bahasa manusia. Jangan pakai bahasa isyarat yang cuman bisa dimengerti Lisa sama lo." Timpalan pedas Sienna mengundang tatapan tajam dari Stefan.
"Jadi, halitosis..."
"Ba-ha-sa-ma-nu-si-a!" Seinna mengeja sambil membenturkan jari telunjuknya diatas meja.
Stefan menghela napas, "Jadi, bau mulut punya banyak faktornya. Mungkin aja dia lagi ada masalah dengan gigi atau gusi, bisa juga karena dia lagi terserang bakteri atau..."
Erick mencondongkan dirinya kearah Stefan, "Atau?"
"Dia pakai gigi palsu," ujar Stefan sambil menahan tawa.
Saking senangnya Erick kena bash oleh Stefan, Sienna menatap Gavin yang duduk disebelahnya dan mengulurkan tangan dibawah meja-mengajak Gavin untuk tos. Gavin menerima kode itu dengan baik dan menyentuhkan tangan besarnya kearah tangan Sienna.
Erick terkujur lemas dan mendongakkan wajahnya.
YOU ARE READING
The Life After Bachelor Party - COMPLETED
RomanceSienna Veronika tidak pernah tahu bahwa keputusannya untuk datang ke Bachelor Party milik Lukas akan membawa dirinya memasuki kehidupan Stefan Dharmawijaya, Gavin Maranatha, Erick Hikicchi, dan Lisa Morelli. Warna dari setiap orang yang akhirnya men...