Bagian 6

504 50 10
                                    

Dan suasana canggung tak dapat dielakkan lagi untuk kesekian kali. Jungkook kehabisan akal, baru beberapa jam mereka terlihat mengobrol seperti biasanya kini sudah beranjak kehari selanjutnya. Masih dilingkupi aura yang sama sejak kejadian dimana derai air mata tak dapat disembunyikan oleh Pemuda Kim.

Kemarin, Jungkook sibuk menenangkan Taehyung yang tersedu dipelukannya. Tak lagi bertanya, karena Taehyung terus menangis. Membantu dengan menyerahkan bahunya untuk pemuda tampan itu, sembari mengelus punggung lebar Taehyung agar tenang.

Dan setelahnya?

Taehyung kembali mendiamkannya.

Apa lagi kesalahan yang Jungkook lakukan!?

Lagi dan lagi.

Taehyung benar-benar super ajaib. Sekejap normal, sekejap dingin, sekejap menghangat, dan sekejap dalam jangka panjang kembali sesi menjadi manusia kaku.

Jungkook tak bisa lagi berkata dan mencari satu sifat yang pasti dimiliki Taehyung yang beranjak menjadi pria dewasa. Dulu yang Jungkook kenal, Taehyung adalah sumber tawanya, tingkah konyol yang sangat Jungkook sukai karena itu menyenangkan hati.

Alien kesayangannya.

Sekarang karakter itu hilang. Lenyap. Membeku. Masih ada sedikit tersisa canda tawanya. Hanya sedikit.

Dan selanjutnya? Taehyung menutup diri.

Kini mereka akan terbang kenegara asal. Banyak list kerja yang akan mereka lakukan begitu sudah mendarat. Rehat diberi juga sewajarnya, seperti manusia umumnya.

Tapi tenggat waktu terus mengejar. Tidak bisa berleha-leha walau sejenak saja.

Lagi dan lagi, Jungkook disandingkan di samping Taehyung. Masih tak bersuara, Jungkook meliriknya takut-takut.

Apa salahnya?

Tolong mengertilah, Jungkook ingin mengumpat rasanya.

Pesan diponselnya mengalihkan perhatian Jungkook; airplane mode belum diaktifkan.

'terjadi sesuatu antara kau dan taetae?'

Atensinya langsung mengarah dikursi sampingnya, Jimin melambaikan ponsel; menyuruhnya membalas pesan.

'tidak ada, semua baik-baik saja. Mungkin Taehyungie hyung dalam mood yang buruk. Hyung tahu kan? Moodnya tidak bisa stabil akhir-akhir ini?'

Ya, para anggota grup juga sudah tahu itu. Bukan rahasia lagi, mereka semua bisa menebak. Taehyung tak bisa menyembunyikan jika sudah berada dalam fase menyendiri.

'baiklah, jika ada sesuatu beritahu hyung ya? Sarangahae kookie^^'

Jungkook membalasnya 'oke' dengan kode jari ketika melihat kearah Jimin yang tersenyum. Tangannya beralih lagi keponsel dan mengaktifkan Airplane mode kala pengumuman keberangkatan sudah berkumandang.

Saat akan melirik kesamping, Jungkook sontak menahan nafasnya. Ia kaget, Taehyung menatapnya tajam. Begitu lamat. Jungkook kikuk dipandang seperti itu.

"Hyung, bisa katakan apa kesalahanku kali ini?" ujar Jungkook tenang.

Taehyung menggeleng.

Tidak ada, benar?

Jungkook menghela nafasnya lega. Tubuhnya ia ringkukkan kedalam Sweater kebesarannya. Ia mengantuk, disebelahnya ada Taehyung. Pemuda manis ini sudah mendapatkan oasisnya.

Mari tidur. Sebelum kata kerja menghampiri mereka.

Taehyung menatap hamparan biru laut disisi kiri. Bersenandung dengan nada ringan. Lalu matanya kembali menatap Jungkook yang terpejam, tak tahu apa sudah melayang kealam mimpi.

Catching Feelings (VKook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang