Bagian 3

557 56 5
                                    

Deru nafas Jungkook terdengar halus, lengannya yang bertato nan berurat dan berotot itu yang hasil dari work out nya selama ini bertengger diatas perut Taehyung.

Ini sudah seminggu sejak perang dingin keduanya. Dan malam ini lagi-lagi Jungkook kekamar pria berwajah tegas itu setelah mendapat izin.

"kurasa kau harus membicarakan ini pada Namjoon hyung,"

Jungkook semakin menenggelamkan wajahnya dibalik bahu lebar Taehyung mencari kenyamanan di sana.

"tidak hyung,"

"kenapa? Bagiku ini masalah besar,"

"aku tidak mau," Jungkook memang sangat keras kepala.

"apa hyung kerepotan olehku selama ini?" lanjut Jungkook mendongak, Taehyung memundurkan wajahnya untuk menatap Jungkook.

"hyung lain bertanya padaku kenapa setiap malam kau kesini Jungkook, dan selama itu aku selalu mengatakan kau bermain game bersamaku,"

"maka hanya katakan itu lagi jika mereka bertanya."

Taehyung menghela nafasnya kasar, membujuk Jungkook untuk memberitahu pada Namjoon mengenai masalah tidur Jungkook ini membuatnya lelah, jujur saja ia sedikit hm risih?

Ah entahlah, hanya saja Taehyung merasakan itu.

Ia meraih ponselnya diatas nakas, membiarkan Jungkook tidur nyenyak malam ini. Taehyung tidak bisa tidur.

Jarinya dengan lincah membuka galeri dan setengah dari itu dipenuhi oleh anjing kecilnya, Taehyung terkekeh.

Ini hari libur, jadi siang tadi ibunya datang membawa anaknya alias anjing kesayangannya kesini.

Saat ia mengupload beberapa foto di aplikasi ponselnya kembali dipenuhi notifikasi komen dari penggemar, ia tersenyum setiap membaca kalimat setiap kalimat para penggemar itu.

Ting!

Notifikasi lain membuat Taehyung mengalihkan fokusnya dan membuatnya berpindah ke aplikasi berlambang w berwarna orange.

Salah satu buku yang ditulis oleh penggemar baru saja diupload.

Buku yang menarik perhatian Taehyung selain bertema menjijikan seperti yang sudah diperingati rate m. Memikirkannya membuat Taehyung kesal.

Dan buku yang baru saja diupload tidak jauh-jauh tentang dirinya dan— Jungkook.

Tidak ada yang spesial dibuku itu, buku itu hanya menceritakan tentang mereka berdua di kehidupan sehari-hari biasanya seperti anak remaja lainnya.

Jungkook di ceritakan kalau dia adik kelas di sekolahnya, dan mengagum Taehyung yang sangat diidolakan di sekolah.

Tidak masalah, pikir Taehyung. Ini masih terbilang normal? Mungkin.

Dan mereka bersahabat setelahnya karena Taehyung tidak sengaja menabrak Jungkook dengan tumpukan buku itu terjatuh dari tangan Jungkook lalu meminta maaf dan membantunya, klise memang.

Tapi, dikelanjutan cerita yang baru saja di upload membuat Taehyung mengerutkan dahinya.

Jungkook menyatakan perasaan padanya.

Sudah jelas buku ini tidak normal desisnya dalam hati.

Taehyung menghela nafasnya pelan, jarinya bergerak lincah ingin menghapus aplikasi itu, terhenti. "hyung? Kau membacanya juga?"

Jungkook ternyata belum tidur. Sedari tadi ia ikut membaca bersama Taehyung.

"eh? Kau belum tidur. Tidurlah," Taehyung mengatur raut wajahnya tetap tenang, walau ia sedikit terkejut. Jarinya gemetar tidak tahu ingin bergerak kemana pada ponselnya.

Catching Feelings (VKook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang