Bagian 15

312 16 5
                                    

Romansa remaja, diselimuti hangat tawa. Jungkook menahan senyum tak kuasa, pria didepannya begitu sangat berkarisma.

Sesi photoshot kali ini bertemakan nyentrik, walau hujan telah berhenti, masih terasa rintik kecil menyentuh kulit. Outdoor lokasi mereka untuk pengambilan gambar.

"Okey, kalian bisa rehat sebentar. Ada beberapa hal lagi yang perlu kita take."

Jungkook menghela nafas, memiringkan kepalanya karena leher tak kuasa menahan pegal. Bunyinya lumayan keras, membuat anggota memandanginya takjub.

"Jam berapa kau tidur tadi malam?"

"Hehe tidak tidur sama sekali." Jawab Jungkook, Namjoon mengernyitkan wajah seraya menerima botol air dari sang asisten.

"Jagalah kesehatanmu, jadwal kita padat untuk kedepannya. Mengerti?" Namjoon duduk menatap monitor hasil pemotretan mereka yang akan digunakan album comeback tiga bulan kedepan. Sesekali mendengarkan arahan dari potografer untuk tema selanjutnya.

Jungkook hanya mengangguk lalu mengarah kakinya menuju toilet, kantung kemihnya sedari tadi minta dikeluarkan. Dengan berlari kecil ia sampai dan menyelesaikan semuanya dengan cepat.

Untungnya toilet di sana sepi, hanya ia seorang dengan menatap diri kearah cermin. Sesekali merapikan tampilannya yang sedikit berantakan.

Oke, sudah tampan.

Hmm? Apa lagi ya yang kurang? Oh tidak make up nya agak luntur, nanti ia akan minta touch up lagi.

Sepertinya ada yang mengalihkan fokusnya kala mendengar derap langkah menuju toilet, Jungkook membuang tisu bekasnya seraya keluar.

"Kau di sini? Astaga Aku mencarimu kemana-mana."

Jungkook menghentikan langkahnya tepat di depan pintu, tubuhnya tersentak kala badannya sedikit lagi akan terbentur. Untung saja reaksi tubuhnya cepat untuk mundur beberapa langkah.

"Ada perlu apa?" Jungkook mengernyitkan dahinya mendengar pintu toilet ditutup rapat, lawan bicaranya tersenyum kecil.

"Bukan apa-apa, hanya saja seperti ada yang hilang saat kau tidak terlihat oleh mataku."

"Ppffftt Hyung, aku belum terbiasa mendengar ucapan manis itu." Taehyung tertawa dengan reaksi yang Jungkook berikan.

"Benarkah? Padahal sudah seminggu lebih aku mengucapkan hal-hal manis padamu, masa belum terbiasa juga? Baiklah aku akan berusaha lebih keras lagi." Jungkook tertawa mendengar itu dan mengikuti Taehyung kearah wastafel tampaknya pemuda itu menumpahkan minumannya, terbukti dengan tangannya terlihat lengket dengan cairan cokelat kering.

Mengenai ucapan Taehyung itu, jujur saja Jungkook berusaha agar dapat terbiasa dengan tindakan Taehyung yang tersemat sebagai 'kekasihnya' saat ini.

Tak banyak hal yang berubah dari tindakan Taehyung padanya, hanya saja perkataan manis Taehyung untuknya sanggup membuat sesuatu dalam tubuhnya terbakar tidak karuan.

Bukan maksud belum menerima dirinya yang sekarang, statusnya, ataupun perasaan.

Jungkook suka yang sudah terjadi seminggu lebih ini.

Jungkook suka dengan perkataan manis yang Taehyung terlontarkan.

Jungkook suka saat Taehyung menaruh afeksi lebih padanya.

Jungkook suka saat Taehyung menggenggam tangannya di bawah meja saat sarapan.

Jungkook suka saat Taehyung mengusak rambutnya untuk apresiasi kecil yang ia lakukan.

Dan Jungkook suka ketika malam datang, maka kehangatan Taehyung akan ia rasakan.

Tapi bagaimana dengan tanggapan orang lain terhadap mereka berdua. Jungkook merinding memikirkan hal buruk yang akan terjadi kedepannya. Ia terlalu memikirkan hal itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Catching Feelings (VKook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang