Bagian 12

474 46 4
                                    

Senandung indah, gerakan lembut dan juga penuh tekanan, langkah kaki terus beradu pada pijakan. Hela nafas satu dua pun begitu kentara dalam ruang kedap suara, pantulan diri jadi tontonan.

Jungkook terbaring lelah dilantai kala pelatih tari mereka menyuruh mengistirahatkan diri, 15 menit cukup menstabilkan kinerja tubuhnya kembali.

"Jungkookie..." menoleh sisi kananya. Jimin tersenyum, lalu tubuhnya ikut berbaring.

"ini melelahkan." rengeknya tanpa sadar. Lemparan pisang mendarat tepat diatas perutnya, Yoongi dengan mood yang begitu baik ikut berbaring bersama.

"makan." hanya itu dan Yoongie langsung menutup matanya, mengabaikan tubuhnya yang basah akan keringat.

"terima kasih hyungie~"

"untukku?!" Jimin menegakkan sedikit kepalanya melihat Yoongi bersebrangan disisinya.

"Punya tangankan? Kakimu juga masih dua."

Jimin mendengus, mengabaikan Jungkook yang tertawa mengejek dirinya.

Di lain tempat, sofa sudut ruangan. Sepasang mata tajam tak melepaskan sedikitpun objeknya. Deru nafasnya sedikit stabil, mengingat mereka melakukan pergerakan yang tak ada mudahnya sama sekali.

Taehyung menatap pemuda Jeon yang sibuk memakan pisang sembari duduk. Hoseok disebalahnya. Menukik alis, pria Jung menepuk bahu mengalihkan konsentrasi.

"kau terlalu berlebihan melihat kookie." terselip nada canda di sana, Taehyung terkekeh samar.

Raut wajahnya sontak berubah kala pandangannya kembali tertuju didepan sana. Gelak tawa Jimin dan Jungkook menggema, diikuti beberapa orang yang ikut melihat kekonyolan dan gurauan keduanya. Yoongi tidur. Pria Min terlalu lelah, Man.

Namjoon dan Seokjin keluar, entah kemana. Mr.Bang memanggil keduanya.

Alisnya tertekuk kesal secara tiba-tiba. Tak suka melihat kedekatan dua orang yang sedang terpingkal akan tawa.

Taehyung menggeleng menjerihkan pikiran sembari membetulkan topinya.

Apa ini?

Wajah pemuda Kim mengeras. Lidahnya berputar didalam mulut. Tak suka melihat dua orang itu bergulingan dengan disertai pelukan.

Sial. Bahagia sekali mereka.

"hei, kenapa tidak gabung seperti biasanya?" Hoseok lagi-lagi menyentuh bahu. Taehyung menghela nafasnya dalam.

"tidak untuk hari ini."

"moodmu buruk, lagi?"

"bisa dibilang begitu. Hyung, apa kau sedang jatuh cinta?"

"aku bersama kalian sepanjang waktu. Tidak ada waktu untukku." Taehyung tertawa kecil.

"lalu bagaimana dengan Nunna dibagian musik editting? Kulihat kalian berdua makan bersama dicafeteria 2 hari yang lalu."

"tak ada yang spesial. Mungkin belum."

"goodluck." Taehyung bersorak, Hoseok ikut tertawa melihat pemuda Kim berseru sedikit menggemaskan.

Tak lama Taehyung berdiri guna menghampiri letak tasnya yang berada disudut  ruangan, bersamaan dengan anggota lainnya. Handuk mereka tercecer menjadi satu, tak dapat memilah dengan benar karena sebagian memiliki warna yang sama.

Mengambil salah satu yang menurutnya itu adalah miliknya sendiri, Taehyung hanya mengusap wajahnya yang berpeluh dengan malas. Perkara itu miliknya atau bukan ia tak peduli, sebenarnya. Itu dulu. Hingga pemuda Jeon menegur disisi tubuhnya.

Catching Feelings (VKook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang