Bagian 8

465 49 1
                                    

Tempat umum merupakan tempat sensitif para idol. Memasang penyamaran sebaik mungkin agar tidak berakhir dikejar kamera ponsel bahkan diikuti tidak tahu privasi oleng para penggemar.

Menatap hiruk pikuk yang begitu sesak disela hanya matanya saja yang terlihat. Masker, topi tentu itu sudah jadi identitas mereka.

Dan Jungkook maupun Taehyung tak luput dari penyamaran seadanya, berkamuflase layaknya manusia awam. Tapi apa daya, aura mereka sudah menonjol bahkan hanya berdiri saja.

Beberapa orang melirik mereka, keduanya begitu menarik perhatian. Walau hanya segaris mata, orang-orang mulai menerka, siapa mereka.

Jungkook membungkuk di saat orang yang ditunggu berjalan kearahnya dan Taehyung. Pemuda Kim langsung membawa sang ibu kedalam dekapan. Bertanya-tanya bagaimana keadaan sang ibu, sekedar berbasa-basi sebelum kembali kesesi menyalurkan rindu lebih intens.

Jungkook menatap keduanya begitu lekat. Sampai ibu Taehyung menghampirinya juga. "yatuhan, Kookie kecilku. Bagaimana kabarmu nak?" Jungkook balas pelukan sang ibu erat lalu terkekeh menanggapi.

"aku baik eommo-nim hehe..."

"eomma, mana anakku?" seru Taehyung pada sang ibu.

"itu dibawah, kau tidak lihat?" sang ibu tertawa kecil melihat Taehyung langsung berjongkok. Membuka kandang itu dengan cepat, lalu mengeluarkan buntalan bulu sembari menjilat wajahnya.

"tannie!!" Taehyung berseru girang.

Jungkook membantu sang ibu membawa tas-tas bawaannya, membiarkan sang ibu menggandengnya. Pemuda Kim masih sibuk bercengkrama dengan anjing kesayangan. Total lupa keadaan. Ibunya hanya menggeleng maklum sembari berjalan memasuki mobil.

"biar aku yang bawa mobil, Hyung." Jungkook menawarkan diri. Membiarkan keluarga kecil dibelakang bangku penumpang sedikit bercengkrama lebih banyak.

Dan yeah, Taehyung jelas masih rindu dengan anjing kecilnya itu, tak mau melepaskan. Jungkook yang peka keadaan. "terima kasih," Taehyung tersenyum senang mendengar itu.

Selama diperjalanan, Taehyung lagi-lagi menjadi anak yang baik. Tidak melupakan keluarganya yang lain. Bertanya bagaimana keadaan sang ayah di sana? Apa adik-adiknya tumbuh dengan baik? Dan jawabannya tak lepas dari mereka semua sangat merindukan Taehyung. Apa lagi adik-adiknya.

"nanti saat libur panjang biarkan aku pulang eomma."

"iya-iya, kan ini hanya seminggu, eomma tidak mau merepotkanmu pergi-pulang dalam jangka pendek seperti itu."

Taehyung kembali tersenyum lebar. Atensinya jatuh lagi pada hewan kecil dipangkuan. "tannie, kau tidak nakalkan? Astaga aku merindukanmu sayang! Aduh gadis kecilku!"

"apa Tannie makan dengan benar eomma? Kesehatannya baik-baik sajakan? Tidak merepotkan eomma kan?"

"astaga, semua baik-baik saja. Eomma merawatnya dengan baik. Bahkan adik-adikmu cemburu karena eomma lebih perharian pada anjing kecilmu ini." dengus sang ibu. Taehyung tertawa mendengarnya.

Jungkook tak mau ikut campur. Mulutnya terkatup rapat. Bukan tak mau bersuara, hanya saja haknya tak ada di sana. Kecuali ditanya. Maka Jungkook akan ikut berbincang.

Sesekali matanya mengarah kespion mobil. Melihat interaksi keduanya, tak elak senyumnya tertampik kecil. Dadanya menghangat.

Keluarga Taehyung sangat harmonis.

Jungkook iri. Bukan maksud keluarganya berselisih, Jungkook dan keluarga tak ada masalah. Tapi keharmonisan keluarga Taehyung tak sebanding dengan keluarga Jungkook. Itu saja maksud iri yang terpikir olehnya.

Catching Feelings (VKook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang