Bagian 4

512 53 1
                                    

Hari ini semua member Bts mendatangi sebuah acara besar yang ada diluar negeri, mereka diundang dan menjadi tamu spesial diacara itu.

Penyanyi-penyanyi hebat dari negara itu datang bersama mereka, melewati red carpet, dengan sesi wawancara ringan untuk kebutuhan dari acara itu.

Namjoon selaku Leader menjawab dengan enteng dari pertanyaan kecil yang dilempar reporter.

Seperti biasanya, mereka tersenyum lebar dihadapan kamera. Menjawab pertanyaan hingga acara itu selesai.

Mengabaikan beberapa masalah dua diantara mereka. Siapa lagi jika bukan Jungkook dan Taehyung.

Saat sesi pemotretan yang diminta reporter pun mereka hanya menurut, mau tidak mau Jungkook sudah berada disamping Taehyung.

Ia ragu untuk berbalik ketempat lain, tapi itu hanya akan menimbulkan tanda tanya yang jelas nantinya.

"maaf hyung, aku harus berdiri di sini." bisik Jungkook yang mampu didengar, Taehyung memilih bungkam. Enggan bersuara.

"permisi, bisa anda geser sedikit lagi tuan Jungkook?" dengan bahasa inggrisnya yang begitu kental, syukurlah Jungkook paham apa yang dikatakan pria itu. Mau tak mau, Jungkook melirik Taehyung meminta izin.

Tanpa aba, tangan Taehyung menariknya mendekat. Merangkulnya erat. Tak ada batas diantara keduanya, seolah tak terjadi apapun. Jungkook kaku ditempat sembari berusaha tersenyum tulus depan kamera.

"Hyung, itu berlebihan." ujar Jungkook disesi pemotretan wawancara mereka. Taehyung masih tak bersuara, ia memilih mengendikkan bahunya tak peduli.

"bersikaplah profesional, walaupun ini sangat risih untukku." jawab Taehyung, Jungkook merasakan sakit tak terlihat di dada. Menatap miris kearah Taehyung yang dingin netra tegas itu keseluruh bidik kamera.

Tak sadar, Jimin dilain sisi Taehyung mendengarkan pembicaraan mereka. Jimin tak paham, tapi ia dengarkan. Dan ia sadar, kedua adiknya terlihat ada masalah. Jimin memilih bungkam.

Dan sepanjang acara, Jungkook hanya diam. Sesekali tersenyum kala ada yang membawanya bicara. Sedikit bersuara jika ditanya walau dibantu Namjoon untuk mempermudahnya membalas. Menjaga jarak, Jungkook masih sakit hati. Tak mau berdekatan dengan Taehyung. Hanya tak mau pemuda tampan itu kembali risih akan ekstensinya. Jungkook masih sadar diri.

Hingga malamnya, ia dibuat meraung dalam batin. Inginnya memohon untuk menukar partner tidur malam ini dihotel. Apa takdir selalu mempermainkannya disela perselisihan mereka berdua?

Jungkook dipilih menjadi partner satu kamar dengan Taehyung.

Jungkook tak mau membuat para Hyungnya curiga. Padahal jika ia selalu disandingkan, maka Jungkook terlihat ceria, senang. Tapi tidak untuk malam ini. Pemuda manis ini masih memikirkan Taehyung. Jelas-jelas Taehyung tak nyaman akan keberadaanya. Lalu apa-apaan sekarang?

"hyung, kau bisa meminta yang lain untuk tidur denganmu." sela Jungkook saat mereka sedang makan malam. Ia lagi-lagi disandingkan di sisi Taehyung, tidak sengaja. Karena itu yang tersisa. Sial sekali memang.

"kenapa tidak kau saja?" Taehyung lagi-lagi bersikap dingin, Jungkook masih belum terbiasa. Apa dia seberdosa itu dihadapan Taehyung?

"aku tidak mau hyung lain curiga." cicitnya sembari menyapu pandangan. Takut-takut ada yang menyadari sikapnya yang gelisah di sini.

"maka turuti saja. Seperti biasa. Tapi tak ada pelukan yang kau inginkan Jungkook. Ingat batasanmu."

"hyung~" Jungkook nyaris ingin berteriak. Tertelan dipangkal tenggorokan terlebih dahulu. Kakinya sudah beranjak, meminta kartu kamar pada managernya dimeja lain bersama para staff yang ikut bersama mereka.

Catching Feelings (VKook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang