Bagian 13

446 49 10
                                    

Memakan sarapan meraka dengan keadaan canggung untuk kesekian kalinya untuk mereka rasakan didalam dorm. Namjoon tak sekali dua kali melempar pandangan kepada dua adik termudanya didepan mata tak bersuara sama sekali. Terhitung satu jam lebih sudah semua member mengobrol ringan sesekali mendiskusikan mengenai album baru mereka.

"semua baik-baik saja Taehyung, Jungkook?" sontak keduanya menoleh. Saling melempar pandang sebentar, lalu kembali melanjutkan sarapan.

"kurasa semua baik-baik saja Joon. Tadi aku sempat melihat mereka berdua keluar dari kamar Taehyung." Yoongi berceletuk, kala melihat kedua maknae ini tak akan menjawab.

Dan semua kembali normal menjalani aktiftas mereka masing-masing. Ya, mereka berpikir keduanya pasti menghabiskan malam dengan game.

Taehyung lebih dulu beranjak, mengatakan ia akan pergi sebentar dengan para hyung-nya yang lain. Wooga squad namanya.

Jungkook memutar lidahnya sembari melirik Taehyung yang sudah bersiap, menggunakan style simple tapi elegan dimata siapapun. Auranya kuat tak bisa kita elakkan, pemuda bersurai sedikit berantakan itu berjalan menghampiri mengabaikan tatapan para member yang lain.

"hyung.." Taehyung menoleh dan mengangkat alisnya tanda bertanya, kembali sibuk memasang sepatu.

"aku ikut, boleh?"

Tentu saja Taehyung berhenti dari aktifitasnya, wajahnya kaku. Tak pernah sekalipun Jungkook bersikap seperti ini. Bahkan dulu Jungkook menolak mentah saat Taehyung memintanya menemaninya sebentar untuk bertemu teman-temannya itu.

Tak berpikir panjang, Taehyung menganggukkan kepalanya lalu permisi kepada Namjoon dan yang lain. Mengabaikan sorakkan kecil Jungkook yang berlari kekamar guna bersiap diri.

Entah apa tujuannya Taehyung tak ambil pusing, tapi getaran kecil diperutnya membuat secarik lengkungan itu terbentuk dengan sendirinya. Tak salah lihat, Taehyung tersenyum. Jimin tertawa kala teman seperjuangan tak terlihat lagi yang menunggu dibawah.

"apa yang kau tertawakan?" buah ditangan diabaikan Yoongi, penasaran apa yang lucu padahal tak ada yang bersuara sejak tadi.

"bukan apa-apa, hanya lelucon tadi malam terlintas dikepalaku hehe..."

Kini giliran Hoseok yang tertawa, meletakkan ponselnya dimeja lalu telunjuknya bergestur 'mendekatlah,"

"kau menyembunyikan sesuatukan?" tanya Hoseok, pemuda Park menggeleng. Mengelak tak  tau apapun.

"tidak! Tak ada hal yang aku sembunyikan berani bersumpah demi Yeontan!"

Mendesis tak suka, Hoseok membuka mulutnya ingin bersuara tapi "Aku pergi dulu! Dah!" Jungkook melintas dengan jaket hitam serta pernak pernik menutup wajahnya guna menyamar.

SeokJin mendengus, "bagaimana menyamar kalau pakaiannya saja mencolok begitu?"

"hei hei, kembali ketopik!" Hoseok nenyeletuk tepat suara pintu tertutup kuat.

Sepertinya ada yang terlalu bersemangat untuk pergi.

"selagi mereka diluar, mari kita bicarakan hal ini..."

Namjoon bersuara, membuat  perasaan Jimin tak enak. Ini menyangkut teman dekatnya, seperjuangan, Soulmatenya. Dan Jungkook yang sudah ia anggap bagai adik kesayangan semua member.

"Joon, kupikir yang kita pikirkan tidaklah seperti itu. Mungkin kita salah lihat, salah dengar." meneguk sodanya agak kaku, Seokjin menatap Namjoon yang hanya diam sembari jarinya terketuk secara berirama. Berpikir keras.

"apa yang kalian bicarakan saat ini?" Yoongi berdecak tak suka. Duduknya ia tegakkan yang sebelumnya bersandar lemas.

"Jimin, aku mengharapkan kejujuranmu kali ini." pertanyaan Yoongi total diabaikan Namjoon, memutar matanya malas. Yoongi kembali menyimak saja, mencerna dengan otaknya sendiri.

Catching Feelings (VKook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang