CUT SCENE (bisa di baca di aplikasi Karya Karsa ya 😊
Nih aku kasih sedikit part yang bikin greget bacanya, aku aja yang nulis ikut kesel 😒
***ini sedikit kelanjutannya ya wkwk***
Sudah setengah sepuluh malam dan sialnya Adelia ketiduran setelah maghrib tadi. Ia juga lupa meminta ayahnya untuk membangunkannya. Hingga saat ini ia sangat buru-buru mengganti pakaian untuk menemui Adit di lapangan basket biasa.
Adelia yang tidak bisa berpikir jernih saat itu langsung pergi begitu saja, ia takut kalau nantinya Adit akan marah lagi padanya karena keterlambatan.
Adelia terus berlari melalui gang sempit, memilih jalan pintas untuk segera sampai. Butuh waktu sekitar 15 menit untuknya.
Saat ia tiba, suasana di lapangan sudah sepi. Terlihat Aditya sedang menutup ritsleting tas terakhirnya dengan seorang perempuan berdiri di sebelahnya tepat disamping mobil cowok itu.
Adelia tak peduli, ia hanya perlu menjelaskan pada cowok itu.
"Adit, maaf, aku telat. Tadi aku ketiduran soalnya habis ngerjain tugas capek banget. Maaf ya," ucapnya saat berdiri di samping cowok itu.
"Terus, ngapain lagi kamu kesini? Udah kelar," balas Adit datar.
"Aku minta maaf, janji deh besok datang lebih awal. Maaf ya,"
"Kalau nggak bisa nemenin bilang aja, nggak usah bikin orang berharap segala. Setengah jam disini aku pikir kamu bakal dateng,"
"Lo nggak suka ya nemenin atau lihat Adit main basket terus sama temen-temannya, makanya nggak mau datang dan pura-pura telat begini." ujar Riska menatap tak suka padanya.
"Bukan gitu kok, aku serius, tadi ketiduran,"
"Kalau males bilang aja. Oke..., aku paham sekarang dan tahu juga, kamu berambisi buat dapat nilai bagus biar bisa masuk kuliah di UI kan" ucap Adit lalu membukakan pintu mobil untuk Riska.
"UI? Kampus setingkat UI? Ya kali," ucapan Riska begitu meremehkannya.
"Dia ini punya mimpi ketinggian bisa masuk Kedokteran UI, dipikir nggak pakai duit apa."
Entah sedang kesal atau mempermainkan Adelia, Adit tega mengeluarkan kata-kata yang dulu juga pernah ia ucapkan.
Dulu Adit juga pernah meremehkannya seperti ini.
"Udah lah Dit, lo pasti capek. Kita pulang aja, biar gue yang nyetir."
Cowok itu memasuki mobilnya tanpa memperdulikan Adelia yang tak bergeming diluar sana.
"Oh iya, gue juga males bolik-balik. Kasian Adit juga capek, lo bisa pulang sendiri kan? Gue males nganter soalnya,"
Adelia hanya mengangguk lesu sambil menatap dengan bungkam kepergian mobil itu.
"Iya, mereka bener. Aku yang salah," lirih Adelia saat mobil itu semakin menjauh meninggalkan posisinya semula.
***
Padang,
19 Juli 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine
Teen FictionGanti Judul ya!!! Aku mutusin lagi buat nulis cerita dan melanjutkan semua ceritaku yang masih gantung. Tapi beberapa part nantinya bakal posting di aplikasi Karya Karsa ya, ga mahal kok, cuma 20 koin aja.Bagi yang mau baca aja ya, soalnya beberapa...