Part 2

5.6K 573 13
                                    

Gadis cantik yang masih setia bergulung dengan selimutnya tersebut membuat gadis lain berdecak kesal. Padahal jam sudah menunjukkan pukul setengah 7, biasanya Bella akan bangun pagi sekali. Tapi kali ini sedikit berbeda, gadis dengan wajah imut tersebut kemungkinan sedang kecapekan.

Berjalan jauh, berdiri berjam-jam di dalam bus. Di tambah kemarin dia harus membantu nenek Dara untuk memotongi sayur untuk di jual ke pasar.

"Bel, andai Tante Ava tahu kamu bangun jam segini. Pasti udah di marahin," ujar Dara sembari mengambil baju dari dalam almari.

Bella tersenyum tipis dan mulai membuka kedua matanya, dia melihat Dara namun sedikit buram karena baru bangun tidur. Bahkan nyawanya belum terkumpul dengan penuh.

"Rencana hari ini kamu ngajak aku kemana?" tanya Bella saat sudah duduk di tengah ranjang, punggungnya dia sandarkan pada kepala ranjang sembari menguap.

Dara berbalik dan menatap Bella dengan kekehan kecil. Sangat terlihat jika gadis tersebut masih sangat mengantuk, di lihat dari matanya yang mulai terpejam kembali.

"Istirahat aja deh, kamu kelihatan capek banget." Tutur Dara penuh pengertian.

Bella tersenyum sumringah dan kembali membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Rencananya dia akan kembali tidur, karena tamu bulanan yang baru datang kemarin membuat Bella sedikit santai karena tak Salat.

"Bel, nanti kalau ada yang kesini ngambil sayur tolong kamu layani dulu ya. Aku sama nganter Simbah beli lauk di pasar." Ujar Dara sebelum keluar dari kamarnya.

"Aku nanti harus ngapain?" tanya Bella.

"Gak ngapa-ngapain sih harusnya, cuma suruh masuk nanti pekerjanya masuk ngambil sayur habis itu pergi. Urusan uang sama Mbahku." Pesan Dara dengan senyum lembut. Bella hanya mengangguk saja, toh dia hanya perlu membuka pintu dan mempersilahkan pengepul sayur masuk dan mengambil sayur milik nenek Dara.

"Bel, kalau mau sarapan ada di meja dapur."

"Iya, terima kasih. Maaf kalau aku merepotkan kamu."

Dara yang berdiri di ambang pintu hanya menggeleng dan tersenyum manis. Selalu seperti itu, tak enakan dengan orang lain.

~~~

Tok tok tok...

"Aku baru tidur lima belas menit," ujarnya dengan kesal.

Dengan langkah cepat Bella mulai turun dari ranjang dan berlari menuju pintu depan rumah Dara. Dia teringat pesan temannya tersebut sebelum berangkat ke pasar.

"Bella?" ujar seseorang di depan pintu, Bella yang masih lumayan mengantuk menajamkan indra penglihatannya.

Saat sudah terlihat jelas siapa lelaki yang ada di depannya, Bella menggeleng dengan wajah shock.

"Kak Haidar?" Bella menatap lelaki jangkung di depannya dengan gelengan tak percaya.

Sudah berapa lama dia tak melihat batang hidung lelaki tersebut. Perpisahan pahit tanpa pamit maupun kecupan hangat, kini mereka bertemu lagi dengan keadaan yang berbeda.

"Kamu ngapain di sini?" tanya Haidar sembari memperhatikan rumah Dara.

Bella yang masih menatap wajah lelaki tampan di depannya seketika gelagapan. Dia tak pernah mengira akan bertemu cinta pertamanya dengan keadaan seperti ini. Bayangan Bella saat dia bertemu Haidar adalah. Gadis tersebut memakai dress berwarna pink, rambut panjang tergerai dengan polesan make-up tipis. Jangan lupakan flat shoes andalan Bella sedari dulu.

Sweet householdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang