Part 20

3.8K 410 17
                                    

16 November .adalah tanggal yang sangat di tunggu oleh Bella. Tepat dimana suaminya bertambah usia. Yap, 16 November adalah hari ulang Tahun Haidar. Dan saat ini Bella tengah mempersiapkan semuanya.

Mulai dari kue ulang Tahun, kue tart dan juga kado spesial. Mungkin akan menjadi kado terbaik untuk Haidar.

“Bel?”  panggil Dara dari arah belakang. Bella menoleh dan tersenyum, dengan kedua tangan menjulur. Dara menerima pelukan hangat sahabatnya.

“Makasih udah dateng.” Bisik Bella pelan, perempuan cantik dengan dress berwarna abu-abu tersebut tersenyum haru menatap sahabatnya yang masih sangat tegar seperti sekarang.

“Aku gak apa-apa, Bel. Beneran.” Ujar Dara menenangkan.

Bella hanya tersenyum tipis dan menggeleng, semua yang di ucapkan Dara adalah sebuah kebohongan. Dilihat dari caranya tersenyum dan menatap, itu sudah menjelaskan semuanya.

“Bibir bisa berkata tak apa, tapi tidak dengan sorot matamu, Nak.”

Dara menoleh dan tersenyum lembut menatap ibu dari sahabatnya. Ava, perempuan paruh baya yang terlihat begitu cantik dan semakin anggun di usia tuanya.

“Aku beneran gak apa-apa, Tante.”

“Ra, jangan pernah menyesal dalam menjalani kebaikan. Walaupun bukan balasan kebaikan yang kamu dapatkan. Tetap menjadi pribadi Dara seperti sebelumnya.” Tutur Ava sembari mengusap punggung Dara pelan.

“Semoga bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya, Tante.” Sahut Dara tanpa ragu. Ava tersenyum bangga dan mengangguk,

Ava sudah menganggap Dara seperti anaknya sendiri. Berteman dengan Bella dari zaman kuliah sampai memasuki dunia kerja, bahkan setelah keluar dari pekerjaan mereka masih berteman dengan baik.

“Keluar dari pekerjaan itu juga hal yang baik, Ra. Rejeki bisa dicari dimana saja. Yang paling penting kesehatan mental dan kondisi hatimu.”

“Aku beruntung banget bisa kenal Bella dan juga keluarganya. Rasanya kayak punya keluarga lagi.”

“Kita semua keluargamu, Ra.” Sahut Nufaira dengan senyum manis.

Bolehkah Dara iri dengan kehidupan Bella yang terlihat nyaris sempurna.

“Haidar udah sampai mana, Bel?” tanya Marcel sembari memakan sepotong kue coklat.

“Lima belas menitan sampai kok, Kak.” Sahut Bella, tatapannya mengarah pada kado ulang Tahun miliknya yang berada di atas meja.

Walaupun kado darinya tak sebesar kado-kado dari saudara dan keluarga yang lain. Setidaknya, kado tersebut sangat berarti untuk Bella dan mungkin juga Haidar.

Jika kita kembali ke masa lalu, kehidupan keluarga Ava begitu berantakan. Banyak kejadian yang membuat mereka harus lebih tabah dan mengulur kesabaran. Namun, ada hikmah dibalik semuanya.

Kesabaran Ava yang menurun kepada Bella, kebaikan hati dan ketulusannya semua menurun pada Bella. Untungnya hanya sifat baik yang Bella bawa. Kalau sampai sifat buruknya juga. Pasti Haidar akan sesabar Melvi dalam memahami suasana hati perempuan.

“Bel, Argi gak kamu undang?” tanya Ava berbisik.

“Aku gak mau bikin suasana hati Kak Haidar rusak dihari bahagianya, Ma.” Sahut Bella tak kalah pelan.

“Iya juga sih. Tapi kamu juga harus cari cara biar mereka berbaikan,Bel. Dari kaca mata Mama nih ya. Kayaknya Argi mulai nyesel.”

“Darimana Mama tahu?” tanya Bella dengan wajah tak percaya.

Sweet householdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang