🌺[18] - Kedekatan

426 96 7
                                    

Disclaimer Masashi Kishimoto

N-KUN

Story by X_Raid

Hey, who are you ?

🌺

"Aku tidak akan bertanya kenapa kau dan gadis itu saling mengenal, tapi kuharap 'mereka' tidak mengganggumu."

"Sudah kubilang, kita hanya berteman." ucap Hinata sebal seraya menaikkan bingkai kaca mata radiasinya yang melorot. Terdengar kekehan pelan diseberang panggilan, entah mimpi apa tiba-tiba Sakura menghubunginya terlebih dahulu malam ini, padahal biasanya Hinatalah yang menghubungi.

"Berteman ? Aku tidak melihatmu begitu, atau aku harus menghajar Naruto sekali lagi ?"

"Jangan coba-coba !"

"Hai' hai' terserahlah, sedang apa ?" Hinata menghembuskan nafas berusaha menahan emosinya, Sakura selalu tau kapan harus berhenti berdebat dengannya dan Hinata mensyukuri yang satu itu.

"Kerja." jawabnya singkat. Hinata tidak bohong, dia memang sedang mengerjakan ilustrasi malam ini.

"Begitu ? Apa aku mengganggumu ? Aku hanya ingin memastikan keadaanmu, siapa tau kau galau dan butuh teman bicara."

"Apa-apaan." kesal Hinata sembari meletakkan stylus pennya dengan kasar diatas meja, "Berapa kali aku harus mengatakannya, Saku-"

"Ya ya, sudahlah.. kau kan memang begitu. Sekamat malam."

Sakura memutuskan panggilan sepihak membuat Hinata harus menahan kekesalannya setengah mati, gadis itu memijat pangkal hidungnya pelan lalu melirik sketsanya yang bahkan belum rampung setengah. Hinata tidak pernah bisa menebak apa yang ada dipikiran Sakura, gadis itu dan pikirannya adalah gabungan yang sangat rumit.

Tanpa sadar Hinata memainkan pinggiran kuku dijari jempolnya, nyantanya kadang apa yang Sakura pikirkan tentang dirinya selalu benar, gadis itu terlalu mengenalnya. Hinata tidak ingin mengakui jika dirinya memang kepikiran dengan pertemuannya dan Naruto tadi siang.

Suasananya sedikit berbeda dari yang terakhir kali, sepertinya mereka berbaikkan atau malah memang berkencan. Hinata meringis saat kulit didekat kukunya terkelupas dan mengeluarkan darah, ia pun menghisap darahnya agar tidak semakin banyak.

Setelah itu Hinata memutuskan untuk membuat Matcha tea karna gelasnya sudah kosong beberapa saat lalu, ia tidak bisa tidur dan belum berencana untuk tidur walau jarum jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Hinata baru menuruni anak tangga terakhir saat pintu utama manshion terbuka dari luar, kemudian pria yang tadi ia pikirkan berjalan masuk dengan langkah yang agak sempoyongan.

Hinata mengedarkan pandangannya kesana kemari lalu kembali menatap pria itu dengan sebelah alis terangkat heran, "Naruto ?" sapanya memastikan.

Pria yang merasa namanya dipanggil pun mendongak dan menatap Hinata, dia kemudian kembali melanjutkan langkahnya menuju Hinata. "Belum tidur ?" tanya Naruto sesampainya dia dihadapan gadis itu.

Hinata langsung menutup hidungnya saat aroma menyengat tercium dari mulut Naruto, melihat reaksi Hinata, Naruto pun memundurkan dirinya menjaga jarak.

N-KUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang