Happy reading semua nyaa...
Maaf kalo up nya kelamaan...•••••
Sudah 3 jam lebih, dan operasi Taehyung belum juga selesai. Jimin terpaksa harus di pindahkan ke ruang rawat karena tadi tiba-tiba perut nya kontraksi. Di sana dia dijaga oleh Yoongi dan juga eomma Min.
Sementara di depan ruang operasi Taehyung masih penuh dengan keluarga Jeon. Entahlah mereka sama sekali tidak ada yang mau beranjak dari sana. Kecuali tadi Hoseok yang harus ke markas untuk memerintah kan anak buah nya menyelidiki kasus kecelakaan yang menimpa Taehyung dan Jimin, di ikuti oleh 2 orang pemuda yang menolong mereka.
Kembali pada ruangan Jimin, kini Yoongi sudah duduk di kursi samping ranjang milik Jimin. Tangan nya tak henti-henti mengelus punggung tangan Jimin dan juga melontarkan segala permintaan maaf. Namun hanya di acuh kan oleh Jimin, sekarang dia merasakan bagaimana perasaan Jimin saat tadi dia meminta maaf tapi di hiraukan oleh nya.
"Jiminie... Maafkan hyung" Yoongi bahkan sampai rela menunjukkan wajah memelas nya. Dia sadar, karena kebodohannya dia hampir kehilangan sang bayi. Andai tadi mereka mau mendengarkan setidaknya alasan Taehyung dan Jimin, pasti tidak akan berakhir begini.
"Aku ingin ke ruangan Taehyung."
"Tapi kau masih butuh istirahat sayang..."
"Kalau begitu aku akan pergi sendiri." Jimin sudah akan turun dari ranjang, namun di tahan Yoongi.
"Baiklah, pakai kursi roda ya?"
Jimin hanya mengangguk.Kini mereka berdua dengan di ikuti eomma Min di belakang berjalan menuju ruang operasi Taehyung. Sampai nya mereka disana, bertepatan dengan dokter yang keluar dari ruang operasi.
"Dok bagaimana adik saya?" Itu pertanyaan Jimin. Yang lain hanya turut mendengarkan dan juga mulai was-was dengan keadaan Taehyung.
"Kabar baiknya, pasien mampu melewati masa kritis nya. Beruntung tadi segera mendapatkan donor darah. Kini hanya tinggal menunggu pasien sadar. Tapi..."
"Tapi apa dok?" Jungkook menyela dengan cepat. Dirinya sudah sangat bersyukur tadi mendengar Taehyung berhasil di selamat kan. Tapi mendadak takut saat melihat raut wajah murung dokter di akhir.
"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi maaf kami tidak berhasil menyelamatkan janin nya..." Dokter tersebut membungkuk kan badan nya.
Bagai di hujami ribuan anak panah, mereka yang mendengar itu shook bukan main. Bahkan Jungkook langsung menjatuhkan badannya ke lantai. Air matanya mengalir deras membasahi pipi, tangan nya bergetar menandakan se gimana hancurnya dia. Ini pertama kalinya Jungkook merasa ketakutan. Buah hatinya sudah tiada, bagaimana dia akan menjelaskan semua nya pada Taehyung? Dia sungguh takut mendapatkan reaksi Taehyung nanti nya.
"A-andwae hiks andwae..." Jimin nangis tersedu-sedu. Membayangkan bagaimana sakit nya Taehyung nanti saat mengetahui janin nya tidak selamat.
"ARRGGHHH BERENGSEK!!"
BUGH BUGH BUGH
Jungkook memukul lantai berkali-kali dengan tangannya, dia bahkan mengabaikan darah yang mulai mengucur dari sela-sela jari tangannya.
"Kook hentikan!" Namjoon mencoba menahan adik nya tersebut, namun sia-sia. Tenaga Jungkook lebih besar dari nya.
"BODOH!! BODOH!! MATI SAJA KAU JEON JUNGKOOK!!" Jungkook terus meraung-raung tidak jelas. Tidak ada yang berani mendekat, mereka tidak mau menjadi korban amukan sang ketua Red Devils tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
MA QUEEN (KookV)
Fanfiction•JJKTH• Hidup Jungkook terlalu monoton, tidak ada yang menarik baginya selain senjata dan semacamnya. Sampai suatu ketika, dirinya menemukan seseorang yang berhasil meleleh kan kerasnya hati seorang Jeon Jungkook yang tak pernah tersentuh. 🐰🐻 Ini...