Sebelumnya baca alangkah baiknya untuk vote dulu pemirsa... Oke sudah? Siap? Go!!
Happy reading!!
•••••
"Kook, ayo makan dulu!" Luhan sedari tadi sudah membujuk anaknya, namun sama sekali tidak di perdulikan oleh Jungkook.
Pagi ini di jam 9 ruang rawat Taehyung sudah penuh, bahkan Jimin dan Yoongi juga sudah ada disana. Entah sudah berapa orang yang membujuk Jungkook untuk makan, tapi tidak ada yang berhasil. Pemuda dengan gigi kelinci itu sama sekali tidak meninggalkan kursi di samping ranjang Taehyung. Pandangan nya tidak pernah lepas dari wajah pucat sang baby.
"Jung, setidaknya isi perut mu dan bersihkan badanmu. Kau mau saat Taehyung sadar tapi kondisimu malah berantakan?"
Yang dikatakan Namjoon ada benarnya. Maka dengan berat hati Jungkook bangkit dan memasuki kamar mandi. Selang beberapa menit dia keluar dengan pakaian santainya. Hanya celana jeans hitam ketat dengan kaos hitam polos. Mendudukkan dirinya di sofa dan mulai menyantap sarapan yang bisa dikatakan telat.
"Hoseok-ah bagaimana laporan dari 2 pemuda itu?" Yoongi angkat suara. Jungkook yang kebetulan sudah selesai makan ikut memusatkan perhatiannya pada hyung nya itu.
"Mereka bilang, taksi yang di tumpangi Jimin dan Taehyung sengaja di tabrak mobil berwarna silver. Sayang nya mereka tidak sempat untuk melihat plat nomor kendaraan tersebut. Dan masalahnya cctv di sekitaran tempat kejadian sudah di rusak, seperti benar-benar sudah di rencanakan. Tapi salah satu dari mereka mengatakan kalau diantara kita ada yang berkhianat, aku tidak bisa melanjutkan interogasi nya lagi karena ku rasa itu hak Jungkook..." Jelas Hoseok.
Sama seperti Hoseok awalnya, mereka semua juga terkejut saat mendengar ada penghianat diantara mereka. Mereka merasa itu hal yang mustahil, karena baik dari anak maupun orang tua di keluarga Jeon mereka semua sudah mengenal sejak lama. Mungkin tidak ada hubungan darah antara orang tua mereka semua, tapi bahkan hubungan mereka sangat dekat, sudah seperti keluarga sendiri.
"Itu seperti sebuah omong kosong." Celetuk eomma Min, wajahnya nampak sangat tidak setuju.
"Mana mungkin diantara kita ada yang begitu. Mereka pasti mengada-ngada..." Lanjutnya."Pasti ada sesuatu sampai mereka mengatakan itu, akan ku selidiki." Ucap Jungkook.
"Jim, kau sudah baik-baik saja?" Jin mengelus bahu Jimin, mereka semua juga tampak khawatir dengannya.
Jimin mengangguk kan kepalanya, lalu matanya menatap kearah ranjang.
"Tapi Taehyungie...""Kita akan mengatakan nya perlahan, dia pasti mengerti..." Ucap Baekhyun.
"Hiks Taetae pasti sedih hiks dia kehilangan calon b-bayi nya hiks hiks..."
Seokjin langsung memeluk tubuh gembul Jimin disaat pria manis itu mulai menangis.
"Ssttt jangan nangis Jiminie...""M-mau Yoongi hyung hiks mau hyungie..."
Disaat rengekan itu Yoongi langsung menghampiri Jimin. Seokjin langsung pindah posisi dimana Yoongi awal dan membiarkan Yoongi memeluk Jimin. Jimin langsung memeluk tubuh Yoongi erat. Mau bagaimana pun kondisinya, cinta Jimin lebih kuat daripada rasa kecewanya. Lagian disini dia yang salah, dan beruntung sekali Yoongi dan yang lain masih mau menerima mereka. Walau dia yakin, setelah ini pasti dia dan Taehyung akan di tuntut untuk menceritakan semuanya."Hiks..."
Suara tangisan seseorang membuat mereka terdiam. Saling melirik dan tidak menemukan siapa-siapa yang nangis. Sedangkan Jimin sudah tenang di pelukan Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MA QUEEN (KookV)
Fanfiction•JJKTH• Hidup Jungkook terlalu monoton, tidak ada yang menarik baginya selain senjata dan semacamnya. Sampai suatu ketika, dirinya menemukan seseorang yang berhasil meleleh kan kerasnya hati seorang Jeon Jungkook yang tak pernah tersentuh. 🐰🐻 Ini...