Bab 6

5.3K 579 7
                                    

Keduanya keluar dari gedung perusahaan. Melissa ini juga melakukan bisnis ilegal seperti Christopher, dia tidak sengaja jatuh cinta pada Christopher saat rapat perusahaan yang diadakan oleh masing-masing perusahaan ketika itu, Ia tidak menyangka bisa melihat Christopher yang terkenal di majalah dan media. Saat itu Melissa bertekad untuk memilikinya karena dia adalah tipe orang yang berpengaruh di perusahaan serta dia tahu bahwa Christopher adalah melakukan bisnis gelap dengan sengaja mengajak Christopher untuk bekerja sama dengannya dan pada masa itu dia akan membuat Christopher bertanggungjawab dan membuat dia perlahan-lahan jatuh cinta kepadanya.

Di sana berdiri seorang pria berjas hitam di samping mobil mewah berwarna hitam menunggu kedatangan mereka. Amera berpura-pura jinak padahal dia tidak membukakan pintu sampai dia merasa tidak ingin sama sekali pada akhirnya.

Amera membuka pintu dengan mata berputar tak senang.

Siapa sangka Melissa melihat kelakuan yang dilakukannya berhenti berjalan.

"Ada apa dengan bola matamu!" nada dingin orang lain.

"Oh! Aku baru saja melihat seekor lalat terbang mengejar Nona Melissa..." Amera dengan acuh tak acuh menepis lalat yang hanya ia saja melihat melalui mata batinnya.

Terdengar jelas karena nadanya sangat keras namun bukan teriakan. Pria berjas hitam menahan diri untuk tidak tertawa, begitu pula beberapa orang yang mendengarnya memalingkan wajah berpura-pura Tidak mendengarkan.

"Biadap!!"

Beberapa urat terlihat jelas di alis Melissa, menahan kemarahannya

"Nona Melissa Mau masuk atau tidak nanti kita akan terlambat." Dia tersenyum palsu dan pura-pura melihat jam di ponselnya.

Sistem mengawasinya dan mengagumi Hostnya ini dalam diam.

"Aku mendapat pesan dari Asisten Jonathan, menanyakan keberadaan kita sekarang, tidak mau menunggu lama atau batal saja."

"Katakan padanya, kami masih dalam perjalanan ke sana dan akan segera tiba."

Melissa mendengus dingin kemudian masuk kedalam mobil tempat duduk belakang kemudian tanpa ampun Amera menutup dengan kuat sehingga menghasilkan bunyi sangat nyaring

Bump--!

Melissa kaget, dia bisa merasakan angin menerpa wajahnya dan hampir mengenai pangkal hidung indahnya.

Amera masuk dan mengambil kursi paling depan bersama pria berjas hitam yang akan menyetir memunggungi Melissa. Mobil mulai melambat dan melaju kencang.

"Ada yang salah asisten Kelly? Kasar sekali, di mana sopan santun mu?"

"Bukan begitu Nona Melissa, saya pastikan pintunya tertutup rapat, takut kalau pintunya tidak rapat Nona Melissa terjatuh ke jalan Berguling dan injak truk ..."

Melissa terdiam, tapi diam-diam dia ingin melenyapkan Kelly sekarang juga. Jika bukan karena rencananya, orang ini pasti sudah mati!

"Jangan lupa bahwa aku boss mu, jaga sikapmu Asisten Kelly!"

Amera tidak menoleh ke belakang dan berkata datar.

"Aku sungguh tidak bermaksud begitu. Setiap orang memiliki kesalahannya masing-masing dan terima kasih telah menasihati ku, Bos."

Amera tidak mau meminta maaf kepada orang hina ini, karena orang itulah yang seharusnya meminta maaf kepada pemilik tubuh ini.

Melissa hampir kehabisan kesabarannya, 30 menit hening dengan aura pembunuh dari Melissa selama perjalanan.

"Kita sudah sampai Bos." Amera dengan senang hati memanggilnya bos alih-alih menyebut nama terkutuk itu.

Setelah mobil mereka terparkir, Amera sengaja mengabaikan kehadiran Melissa dan keluar dari mobil dengan merenggangkan tubuh mungilnya dengan tangan memegang tas berisi dokumen penting.

Pria berjas hitam itu menggaruk bagian belakang lehernya, tidak tahu harus berbuat apa, hanya menonton dalam diam.

Melissa melihat orang lain begitu lama di luar tidak bergerak untuk membukakan pintu untuknya karena marah dia membuka pintu mobil dan membantingnya dengan keras.

Bump--!!

Melissa menuju ke arah Amera dengan suara hentakan sepatu tinggi berwarna merah dengan gerakan kaki panjangnya yang dibalut gaun hitam ketat yang melingkari pahanya yang hitam ketat, lengan yang berayun kencang.

"Kurang ajar!"

Saat mendengar teriakan Melissa, Amera memalingkan wajahnya ke belakang untuk melihat dan menikmati amarah Melissa.

PLAK--!!

Saat itu juga sebuah tamparan keras mendarat di wajah cantik itu, meninggalkan goresan kuku di pipi yang halus dan mengalirkan setetes darah segar. Luka kukunya tidak dalam tapi nyeri.

Amera menyentuh lukanya.

'Tsk! Siapa yang kurang disiplin?!!! Aku akan menamparmu dengan keras pada wajah cantikmu tanpa menyentuhnya sedetikpun setelah ini!!!!.'

Melissa tersenyum puas melihat Kelly kesakitan

" Kamu sendiri yang tahu akibatnya jika bersikap kasar padaku, ini hanyalah awal dari penyiksaan selanjutnya yang akan lebih menyakitkan lagi!."

Dia menempelkan kukunya pada kemeja putih Amera dan meninggalkan darah yang menempel di kukunya.

Amera tidak pernah menyerah.

" Menurutku bodyguard sudah membuka untukmu, siapa tahu kamu hanya memberi alasan pada aku untuk melampiaskan amarahmu Bos, aku tidak keberatan."

Melissa tidak tahu harus berkata apa karena fakta benar. Dia mendengus dingin berjalan menuju Amera dan mendorongnya ke samping Dangan kasar.

"Jika kamu berani melakukannya lagi, kamu akan tahu apa konsekuensinya."

"Baiklah Nona Melissa, saya mengerti!"

Melissa berjalan pergi, Amera mengikutinya dari belakang dengan bangga karena berhasil melukai wanita wajahnya tanpa sentuhan sedikit pun terkutuk itu.

___________________

Catatan dan sedikit drama author :

Jangan lupa vote!

Terima kasih sudah vote!

(●♡∀♡)

Author : sistem MT-ZERO mana kau nak papa rindu kamu..(๑ơ ₃ ơ)♥

TM-ZERO : aku disini my papa~(づ ̄ ³ ̄)づ

Amera : ⊙_⊙ aku dipukul kamu bersenang-senang dasar penulis gubluk

!!!(╯°□°)╯︵(\ .o.)\

[BL]Transmigration To Dog Blood Novels : Revenge With System MT_ZEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang