Pagi keesokan harinya, Ameran seperti biasa melakukan tugas seharian Vincent di hospital. Dia tidak mahu masuk campur urusan William yang teranyai istri dia sendiri.
hari-hari Amera yang kesibukan sangat menyenangkan tanpa melihat pria mesum itu. Terkadang dia juga merasa penasaran apa yang akan William lakukan. Kerana dia sendiri tidak masuk campur kerana ingin melihat bagaimana yang lain mengurus tanpa mengotori tangannya sendiri.
***
"Bagaimana dengan pria yang aku suruh kamu tangkap?"
"Sudah tentu kami menemukannya Tuan jangan khawatir."
"Bagus sekali. Pastikan dia tidak terlepas, nanti saja saya akan berurusan dengan dia."
"Baik Tuan."
"Bagaimana para penghianat yang disuap Alissiana sudah kau basmi mereka?"
"Sudah tentu atas perintah Tuan."
"Aku sudah menyusahkan kamu, bagus sekali kerja anda."
"Apapun perintah dari Tuan William saya akan lakukan bahkan dengan nyawaku sendiri." Pria itu menundukkan badan memberi tanda hormat dan setia dia kepada William.
"Baiklah anda bisa pergi sekarang."
"Saya mundur dulu."
Setelah kepergian pria itu William mengeluarkan ponselnya dan menekan nombor seseorang lagi.
"Selamat petang apa yang bisa saya bantu Anda Tuan William?"
"Aku ingin kau melacak account tanpa nama yang mengirim kejahatan Alissiana kepadaku semalam."
"Baik Tuan, setelah menemukan orang tersebut akan aku laporkan dengan segera."
William terus memutuskan pangilan dengan orang berseberangan setelah pembicaraan.
William tertanya-tanya siapakah orang yang melakukan ini dan apa motif orang tersebut terhadap dia dan Alissiana. Apakah orang itu berniat baik atau jahat dia sendiri akan menanyakan orang tersebut. Jika orang tersebut enggan pergi menemuinya dengan cara baik-baik maka dia tanpa segan menangkap dia dengan kasar.
***
"Waktu rehat, Yaayy..."
Ameran meregangkan badanya ke belakang.
"Sangat lelah duduk terlalu lama."
[Tuan seseorang sedang melacak keberadaan Tuan saat ini.]
"Maksud kamu apa??" Tanya Amera bingung.
[Pengikut William mengincari anda.]
Sontak Amera kaget.
"Kamu...kamu...aduhhh... bagaimana bisa!!!"
[Sangat sukar berurusan dengan orang ini sistem takut dia akan tahu keberadaan sistem. Jika mereka tahu maka rahsia besar akan terbongkar maaf sistem tidak bisa melakukan apa-apa cara untuk menghalanginya kerana ini adalah had misi sistem tidak boleh terlalu jauh.]
Amera pelagak plongok mendengar penjelasan sistem. Dia tidak tahu haru berbuat apa kerana jika dia menghindari William maka kemungkinan besar William akan menganggap dia musuh maka dari itu dia telah berbuat keputusan untuk tidak lari dan menunggu anak buah William menangkap dia.
Untuk saat ini dia berpura-pura tidak tahu sedang dilacak dan di incar oleh anak buah William untuk menghindari kecurigaan.
Kalau sudah terlanjur begini, maka aku ikut sahaja main dengan mereka. Amera mengangkat bahu dengan malas.
***
Drrt Drrrttt...
Ponsel William bergetar. William yang bermalasan di kursi sambil mencicip kopi hitam tadi meletakkan cawan ke atas meja. Dia menjangkau ponselnya, melihat bahwa nombor itu adalah nombor pelacak yang dia upah segera dia mengangkat ponselnya ingin tahu kemajuan dari sang pelacak.

KAMU SEDANG MEMBACA
[BL]Transmigration To Dog Blood Novels : Revenge With System MT_ZERO
FantezieAuthor / publisher : Common_BlackCobra Ini adalah karya ku sendiri , jika plot lari berantakkan ya aku masih pemula dalam perihal menulis teman-teman _(:з」∠)_ jangan lupa vote jika suka ngak paksa kalau ngak suka! Enjoy your reading synopsis : Hidu...