[BL]Transmigration To Dog Blood Novels : Revenge With System MT_ZERO

Bab 45

"Bagun!"

"Bangun! WOi!"

"Hmm...?" Dengan tatapan bingung sedikit amarah dia melihat siapa yang menepuk wajahnya begitu kencang.

"Jika anda sudah sadar bangun kita harus cepat pergi!"

Tatapan mata ingin menembus wajah Jin Kai kerana tidak senang.

"Ada apa?! Ngak mau pergi ya! terserah anda."

Su En melihat sekeliling mencari keberadaan dua saudara tersebut.

Bahkan satu batang hidung Mereka dia tidak melihatnya sama sekali..

Kerana larut dalam fikirannya Jin Kai mengabaikan dia ingin pergi mengatakan beberapa patah kata merasa kesal

"Hah, begok! begok! Kalau begini mah aku nyusul Yue Wei aja."

"Tunggu!"

"Ada apa?!"

"Aku ikut!"

"HM..." Jawab Jin Kai dingin.

****

"Hah..."

Amera yang kehabisan tenaga duduk di sudut ruangan mengumpulkan oksigen sebisa mungkin hampir saja dia pingsan kerana lelah.

'melawan setan kayak ngelawan SCP untung saja bisa di bunuh...'

"Kau baik-baik saja" Qing Ge menghampiri Yue Wei dan mengelus dahi Yue Wei yang terkena goresan itu dengan lembut.

Amera menatap wajah pria yang penuh keringat ini dengan wajah polos menjawab.

"Aku baik-baik saja."

Dia memegang tangan Qing Ge untuk menyingkirkan jari jemari pria yang sedikit besar darinya.

'itu perih jangan disentuh mas'

Amera hanya bisa mengeluarkan air matanya di dalam benak.

Tiba-tiba amera shock ketika Qing Ge menggenggam jarinya dan menariknya erat ke dada kokohnya yang basah itu.

Amera hanya bisa terdiam menelan air liurnya kerana canggung begitu juga tidak merasa nyaman dengan roti sobek yang basah ini.

"Qing Ge..ada apa?" Sedikit menjauh mukanya dari dada pria itu.

Dia tidak menjawab sedikit lebih mendekat dan dekat ke wajah Yue Wei, dia tahu Yue Wei akan menghindari dia, dia melilit lengannya di pinggang Yue Wei Dengan kencang.

Wajah mereka sangat dekat bahkan bisa merasakan hembusan nafas sesama mereka.

Mata Qing Ge sangat dalam dan gelap nafasnya mulai kencang.

"Qing Ge apa yang kau lakukan" Amera menepuk pundaknya berharap dia sadar, menghindari bibir Qing Ge yang akan mendekati bibirnya.

Qing Ge tidak keberatan dan beralih ke leher Yue Wei yang putih itu dan mencium mereka dengan penuh sayang berkali-kali, dengan tenaga yang tersisa amera meronta untuk dilepaskan.

Di antara rasa geli dan panik.

Amera yang tidak berdaya hanya bisa pasrah dan menunggu Qing Ge berhenti.

Ketika amera lengah, Qing Ge dengan rakus mencium bibir amera dan menyelipkan lidahnya kedalam.

Amera yang diserang secara tiba-tiba kaget kehabisan akal, dengan sekuat tenaga yang Ia bisa dia memukul dada Qing Ge berkali-kali minta untuk di lepaskan.

Tetap saja pria itu tidak ingin, dengan rakus tidak membiarkan Yue Wei di pelukannya mendapatkan jalan keluar.

Dengan kesadaran yang tersisa amera bisa mendengar seseorang melangkah ke arah mereka.