Bab 30

1.4K 136 5
                                    

Tiba-tiba sebuah kekuatan berasal di bawah Alissiana membuatkan dia tersungkur ketanah dengan keras.

William yang pada awalnya terbaring lemah di tanah tiba-tiba bangkit dan menepuk-nepuk kemeja miliknya yang kotor kerana debu. Alissiana yang tanpa rasa malu dan yakin diri mengucapkan semua kejahatan yang telah ia lakukan kaget. Dia bisa merasakan dingin seluruh tubuhnya.

"Kamu!! Kamu seharusnya mati!"

Alissiana dengan tidak percaya melototi William. Semuanya sudah berakhir, semua yang ia rencanakan sia-sia sahaja disini. Tidak! Tidak! Ini tidak akan berakhir di sini!!!

William menatap tajam wanita di bawah dengan dingin dan senyum sinis.

"Tidak! Tidak mungkin kamu sememinum racun itu! Aku melihatnya, kau seharusnya mati...!!!ini tidak mungkin pasti orang menukar champagne it-...!!!" Dia membungkam mulutnya yang tanpa sadar mengakui segalanya.

William meraih sapu tangan yang ada di meja dan melontar mengenai wajah Alissiana.
Alissiana meraih sapu tangan dengan marah dari wajahnya, alangkah kagetnya dia di sana Sapu tangan tersebut basah dan berbau alkohol.

"Kau!!! Banjingan!!! Bagaimana kamu bisa tahu!!" Dia melototi William dengan marah, melontar sapu tangan kearah William tapi tidak mengenai dia hanya melayang tidak jauh dari dia dan jatuh tepat di sebelah kakinya. urat-urat saraf biru mulai menonjol di dahi Alissiana.

"Aku tidak sebodoh yang kau fikirkan, apakah aku terlalu baik sehingga kau melakukan ini?! Heh!! Ternyata kamu hanyalah iblis bertopeng kan manusia, ternyata kau yang merancang kematian orang tuaku!! Hatimu busuk!"

William menjambak rambut coklat Alissiana dengan keras kebelakang sambil menunjuk mata Alissiana dengan rahang yang sangat tegas. Dia kemudian meraih sebotol champagne di atas meja tadi.

"lepaskan!! Lepaskan aku banjingan kau akan menyesalinya, ini salah kamu!! Kamu akan menyesal...!! "

"Heh!! Kamu bahkan berani menginjak-injak wajahku. bahkan menuduh ayah aku merampas harta keluargamu dan kaulah yang harus menyesali perbuatan kamu sendiri kerana membunuh keluarga aku, kau sendiri yang mencari kematianmu sendiri dalam sebuah kemalangan yang di palsukan. Semua tuduhan keluarga kamu terhadap ayahku adalah omong kosong yang tidak tahu diri, jika bukan ayahku. Ayah kamu yang hampir menjadi pengemis jalanan tidak akan hidup senang sekarang. Dan kamu tidak akan hidup seperti sekarang dan! lihat apa yang keluarga kamu lakukan!! Perbuatan baik dibalas Jahat! Aku akan menghancurkan seluruh keluarga dan semua keturunan keluargamu, aku tidak akan menyisakan sedikit keturunan kalian!! Kalian sama saja di mataku..!"

Alissiana membelalakkan matanya tidak percaya dengan apa yang dikatakan William.

"Kau dasar PemboHong!!! Kau penipu Semua itu PAlsu!!! Semua keturunan kau adalah pembohong..,!!!" Alissiana meronta-ronta dengan marah ingin memukul William tapi semua itu di cegah William dengan satu tamparan keras keatas wajahnya meninggal jejak merah kebiruan dan bekas robek di bibirnya.

"Apa kau belum sadar." Sambil menarik-narik kasar rambutnya dia menyambung lagi. " Tidak mengapa setelah ini kau akan sadar."

Dia mencengkeram pipi paksa Alissiana dengan keras membuatkan mulutnya terbuka. William menuangkan semua champagne kedalam mulut Alissiana bahkan ada beberapa tetes tumpah dari mulutnya kerana usaha melepaskan cengkeraman William.

William membanting kasar Alissiana ke tanah dan menginjak kepala dia dengan sekuat tenaga. "Tidak perlu kau khawatirkan, kamu tidak akan mati keseorangan seperti yang aku janjikan aku akan menguburkan kalian bersama-sama...."

Alissiana melototi dan mencengkeram hujung seluar William sambil menahan rasa sakit di paru-parunya yang seperti hancur oleh sesuatu dan kepalanya yang ditekan dengan kasar.

"Kau akan.. menyesalinya William." Dengan susah payah dia mengeluarkan suara sambil menahan sakit.

Alissiana mengeluarkan setenguk darah segar kehitaman keluar dari mata, telinga, hidung dan mulutnya. Pupil mata membesar Dia perlahan-lahan kehilangan kesadaran dan mati di sana dalam posisi mencengkeram hujung seluar William dengan mata yang melotot setelah mengucapkan perkataan terakhirnya. William menarik kasar kakinya.

Dia mengeluarkan ponsel dari saku dan menekan tombol menyambung ke sopir keretanya.

"Bawakan aku pisau pemotong daging, pastikan tajam."

"Baik."

Seberang ponsel menjawab singkat.

Setelah beberapa saat datang seorang anak buah berjas hitam masuk dengan keringat penuh di dahinya seperti dalam keadaan tergesa. Dia lalu memberikan William pisau pemotong daging yang lebar kelihatan tajam dan baru.

"Seperti yang Tuan minta." Dia menyerahkan kepada William dengan kedua jari yang terulur.

"Apakah ini cukup tajam??"

Pria tersebut kaku untuk seketika "....I..iya, Atau tuan ingin mencuba ke sesuatu objek saya akan ambilkan."

"Tidak perlu." Dengan satu ayunan kuat melayang memotong leher Alissiana mengeluarkan bunyi tengkorak bertemu pisau tajam kemudian mengenai lantai.

Bunyi dentingan kuat.

Pria yang selesai berbicara tadi wajahnya pucat tidak bernyawa sepertinya dia akan pengsan tidak lama lagi.

"Ini terlalu tajam, di lain hari cari yang tidak terlalu tajam aku kurang bersemangat."

Pria itu menggulingkan matanya menatap William ngeri mengangguk singkat.

"Apakah kamu tidak keberatan jika aku meminjam jas hitam kamu?"

Pria itu mengangguk sambil menanggalkan jas hitam dia tanpa berkata-kata.

"Kau bisa pergi."dengan susah payah dia melangkah  kaki yang lemas itu pergi.

William berjongkok meraih kepala yang ia baru potong sambil menatap jijik dia membungkus kepalanya dengan rapi supaya kelihatan rapi.

Dia dengan perlahan berdiri dan pergi keluar meninggalkan jasad Alissiana di sana.
"Bereskan semua kekacauan dalam restoran tiada yang tersisa, gali sebuah lubang sebesar kolam renang di belakang rumah keluarga Alissiana aku ingin kalian membuang mayatnya serta keseluruhan keluarga memiliki hubungan darah, kedalam lubang yang digali nanti dan sebelum itu  bawa 10 anak buah ke setiap kediaman keluarga Alissiana, aku ingin kalian menghapus semua keturunan keluarganya tiada yang tersisa mahupun mereka anak kecil. Setelah itu  tanam saja mereka layak binatang tiada upacara terhormat atau pemakaman untuk mereka.." Anak buah yang baru tiba disana menunduk faham takut akan dalam ucapan William.

"Ayo pergi."

"Apakah Tuan tidak ingin bergantian?"

Supir kereta melihat keadaan Tuan William berantakan ragu-ragu bertanya.

"Sudah tentu, aku tidak suka bau wanita itu yang masih menempel pada aku, buang saja Pakaian ini setelah aku berganti pakaian nanti."

"Setelah itu bawa aku ke kediaman keluarga Alissiana, aku ingin berjumpa ibu bapa mertua, aku ada hadiah spesial untuk mereka berdua sebelum kematian mereka."

"Baik Tuan."

William membuka tingkap sepanjang ibu jari. Dia mengeluarkan sebatang rokok dari saku dan menyalakannya. Dia mengeluarkan sedikit jari keluar tingkap untuk membuang  abu rokok.

"Bagaimana khabar Vincent?" Dia menatap jauh tidak sabar untuk melihat pria kecil itu.

____________________

Maaf kerana lama tidak up untuk menghiburkan kalian aku up chapter 30 dahulu

Sedikit drama author **

Author : lunatic atau psychopath ini.

William : pergi mana aja kamu author sialan, lama banget kamu menghilang kayak angin.

Amera : bila giliran gue !!

Author : aku hampir kehilangan akar memikirkan jalan cerita kalian berdua, Diam aja jangan berisik !!

[BL]Transmigration To Dog Blood Novels : Revenge With System MT_ZEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang