7. With U

5 2 0
                                        

Yeayy!! Akhirnya update lagi setelah ngundur-ngundur terus gara-gara lagi sakit:)

Happy reading all❤️

“Cia,” ucap Jae saat Cia membukakan pintu untuknya dan segera memeluk Cia.
       
Cia terkejut dan membuat kedua matanya melebar. Cia terlihat bingung saat Jae tiba-tiba saja datang dan memeluknya, tangan Cia pun tiba-tiba saja tergerak untuk membalas pelukan Jae yang sebenarnya membuat dia nyaman.

“Gue sayang sama lo, gue udah tanya semuanya ke Ajun.”
      
Apa Ajun benar-benar memberitahukan tentangnya kepada Jae. Cia tidak ingin membahasnya dulu dia lebih memilih diam tanpa kata. Cia melepaskan pelukannya terlebih dahulu dan memberikan senyuman manisnya kepada Jae.

“Gue udah gapapa Jae, tenang aja. Jangan cuma karena lo udah tau semuanya terus lo kayak gini dan ngerasa kasian sama gue,” ucap Cia meyakinkan Jae.
      
Jae tahu apa yang dilalui Cia saat ini sangat berat, Jae datang untuk menghibur Cia. Apalagi sudah memasuki hari ketiga Cia izin tidak sekolah. Jae pun ingin mengajak Cia berkeliling dan menikmati indahnya langit malam yang dipenuhi bintang bersama Cia dan Cia pun setuju dengan ajakannya, karena Cia juga merasa bosan setelah tiga hari beristirahat di dalam rumah dan dia juga ingin menikmati udara segar.
       
Setelah Cia berganti pakaian, Cia dan Jae pun langsung pergi, kali ini Jae tidak membawa motor yang pernah dinaiki Cia waktu itu. Hari ini mereka pergi menggunakan mobil.
       
Cia tersenyum menatap keluar jendela mobil, penglihatannya menjadi segar kembali dan rasa bosannya pun menghilang, beruntung Jae tiba-tiba datang menemuinya untuk menghiburnya. Jae yang melihat senyum lebar Cia dari arah samping terlihat senang dan ikut tersenyum.

***

“Naik bianglala yuk,” ajak Cia.
        
Mereka saat ini sudah berada di lokasi pasar malam. Mereka datang kesini karena awalnya bingung ingin pergi kemana tapi menurut Jae sangat tepat membawa Cia ketempat ini walaupun tanpa persetujuan dari Cia.
      
Jae mengikuti dan menuruti apa yang ingin dilakukan oleh Cia macam-macam permainan sudah di cobanya. Jae beruntung dapat melihat wajah Cia yang sangat ceria, tak seperti dugaannya bahwa dia adalah gadis yang cuek dan judes.
      
Cia dan Jae pun menaiki bianglala. Cia segera mengeluarkan ponselnya dari saku hoodie nya dan mulai mengambil gambar untuk disimpan sebagai moment pada hari ini.
    
“Gue udah lama banget gak main ke sini. Terakhir waktu gue SD kalo gak salah main ke tempat kayak gini sama kakak gue,” ucap Cia.
     
Jae tersenyum kemudian mencubit pipi Cia karena sangat gemas melihat Cia yang sangat senang malam ini.

“Lo tuh beda ya ternyata,” ucap Jae.

“Beda apa?”

“Kalo siang serem tapi kalo malem lucu,” ejek Jae.
    
Cia pun memasang mata sinis kepada Jae dan Jae yang melihatnya hanya tertawa dan kemudian mengacak-ngacak rambut Cia.
    
Setelah menaiki bianglala, Jae pun mengajak Cia untuk masuk kerumah hantu padahal Cia enggan dan sudah menolaknya berkali-kali tapi tetap saja tingkah jahil Jae saat ini tidak bisa dihindari mau tak mau Cia dan Jae pun segera masuk ke dalam rumah hantu. Cia sangat ketakutan, dia memegang tangan Jae dengan kuat agar tidak terlepas. Selama berada di dalam Cia hanya memejamkan matanya dan tak berani membuka matanya walaupun Jae sudah menyuruhnya membuka matanya.
    
Cia benar-benar ketakutan dia pun merengek meminta Jae untuk cepat berjalan dan segera keluar dari rumah hantu itu. Setelah keluar dari sana, Cia pun langsung mengontrol napasnya yang sempat tidak teratur karena ketakutan, Cia yang kesal pun langsung memukul Jae dan mencubitinya.
    
Kemudian mereka tertawa bersama membuat mereka berhadapan dan saling menatap satu sama lain. Cia mengucapkan terima kasihnya kepada Jae karena membawanya ke tempat yang tepat.
   
Setelah cukup waktu untuk bermain, Jae pun segera mengantar Cia pulang karena waktu yang terus berputar. Cia sangat senang malam ini berkat Jae.
    
“Jae, makasih ya. Udah bawa gue jalan-jalan keluar rumah.”
   
“Iya, sama-sama,” ucap Jae kemudian mengelus kepala Cia dengan lembut.
  
“Maaf kalo gue pernah judes sama lo.”
   
“Iya, gapapa. Sekarang lo masuk bersih-bersih terus langsung tidur jangan begadang.”
   
“Eumm iya, lo hati-hati ya Jae. Jangan ngebut.”
   
“Iya, dah masuk sana. Gue pulang sekarang.”

Gimana?

Thank you
And
See you...

WHEN YOU FIND LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang